Jayapura – Bank Indonesia mempertimbangkan potensi penurunan produksi komoditas tambang, perekonomian Papua pada tahun 2025 diperkirakan menurun dikisaran 3,50 – 4,50 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Faturachman mengatakan, perekonomian Papua masih menghadapi tantangan.
“Oleh sebab itu, sinergi lintas sektoral yang kuat menjadi penting agar ekonomi mampu tumbuh lebih tinggi,” kata Faturachman dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia di Kota Jayapura, Selasa (3/12/2024).
Di sisi lain, sebut Faturachman, inflasi diprakirakan tetap terkendali dalam sasaran target inflasi nasional sebesar 2,5 ± 1 persen.
Bank Indonesia Papua membawahi empat provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Keempat provinsi ini memiliki peran penting tidak hanya di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), tetapi juga secara nasional.
Faturachman bilang, ekonomi Papua memberikan kontribusi terbesar ke-3 di Sulampua. Sementara di nasional, kontribusi Papua berada pada peringkat ke-15.
Sementara, pada triwulan III 2024, perekonomian Papua tumbuh positif sejalan dengan optimisme masyarakat yang tetap tinggi dan realisasi investasi yang meningkat.
“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan didorong oleh lapangan usaha konstruksi, administrasi pemerintahan dan pertanian. Pertumbuhan ekonomi didukung oleh sistem keuangan yang kuat, tercermin dari pertumbuhan kredit yang meningkat dan rasio NPL yang terjaga,” pungkasnya.
Asisten II Setda Provinsi Papua, Setiyo Wahyudi menyampaikan, 2024 merupakan tahun politik yang disertai dengan pergerakan ketidakpastian, namun perekonomian Papua tetap menunjukan pertumbuhan yang solid didukung oleh kinerja sektor utama di Papua khususnya non tambang.
Kondisi ini sejalan dengan tema pada pertemuan tahunan kali ini dinilai tepat untuk menyongsong 2025. Sinergi yang solid antarlembaga di daerah menjadi kunci yang tak dapat ditawar guna menciptakan daya tahan ekonomi terhadp turbulensi yang kerap terjadi.
“Kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan serta institusi lainnya telah membuahkan hasil yang manis. Ekonomi Papua terus mencatatkan pertumbuhan positif. Selain itu, inflasi juga terkendali dan mendekati sasaran target inflasi nasional yaitu 2,5 plus minus 1 persen. Pencapaian ini berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat,” kata Setiyo. (Zulkifli)