Jayapura – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua bersinergi dengan Lantamal X Jayapura dengan mensosialisasikan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah dan QRIS (pembayaran secara digital)
Kegiatan sosialisasi itu dihadiri Kepala Perwakilan BI Papua, Juli Budi Winantya dan Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Feryanto Marpaung beserta jajarannya, yang berlangsung di Aula
Samudra Loka, Mako Lantamal X Jayapura, Senin 21 Februari 2022.
Selain itu, juga digelar Vaksinasi Booster bagi anggota Lantamal X serta pameran UMKM yang langsung memperkenalkan produk lokal Papua.
“Tadi kita telah melakukan beberapa kegiatan. Yang pertama adalah program Cinta Bangga dan Paham Rupiah, kedua kita melakukan sosialisasi QRIS, kemudian juga menggelar pameran UMKM. Pameran UMKM ini adalah bentuk dukungan kita terhadap produk Indonesia dan juga kegiatan Vaksinasi Booster untuk anggota Lantamal X serta masyarakat umum,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya kepada sejumlah wartawan disela sela kegiatan.
Dikatakan, sosialisasi QRIS ini bukan hanya di anggota Lantamal X saja, namun program ini akan terus berlanjut ke semua stakeholder. Namun tahun ini dimulai dengan Lantamal X Jayapura dan selanjutnya akan dilakukan juga di tempat lain.
Terkait bentuk kerjasama ini, Juli Budi mengaku jika ini bukan yang pertama kalinya, sebab sebelumnya pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan Komandan Lantamal X Jayapura dengan menggelar sinergi pelaksanaan Vaksinasi tahun 2021 di Kampung Bahari Nusantara.
“Kedepannya nanti masih banyak kolaborasi dengan Lantamal X,” ucapnya.
Kendati demikian kata Budi, sosialisasi QRIS dan pelatihan Cinta Bangga Paham Rupiah baru pertama kalinya digelar.
“Kita harapkan Lantamal X Jayapura ini dapat menjadi mintra BI dalam meningkatkan pemahaman Cinta Bangga Paham Rupiah di masyarakat, serta penggunaan QRIS sebagai allternatif pembayaran non tunia di Lantamal, “harapnya.
Bahkan, kata Juli Budi Winantya, dalam upaya mendukung sistem pembayaran secara digital, Bank Indonesia sejak tahun 2019 telah mengimplementasikan QRIS. Implementasi standar tersebut sebagai langkah awal transformasih Sistem Pembayaran Indonesia dalam membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital.
Untuk itu, lanjut Juli Budi, dengan hadirnya QRIS memungkinkan pembayaran melalui QR untuk saling terhubung sehingga masyarakat dapat bertransaksi secara CEMUMUAH yaitu Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal.
“Hingga Desember 2021, tercatat sekitar 102 ribu merchat yang telah menggunakan QRIS di wilayah Provinsi Papua dan akan terus ditingkatkan bekerjasama dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran. Adapun dari skala nasional telah mencapai 14,8 juta merchant QRIS, dengan nominal transaksi sebesar Rp. 4,37 T dan volume transaksi mencapai Rp. 58,8 juta,”ungkapnya.
Menurutnya, tidak hanya dalam aspek pengen pengembangan non tunai, namun berbagai program terus diupayakan oleh Bank Indonesia dalam mengakselerasi pemahaman masyarakat khususnya terkait Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP).
Seperti diketahui, GBBI juga merupakan satu gerakan nasional yang bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa.
“Utamanya produk UMKM lokal. Salah satu bentuknya yaitu melalui showcase UMKM yang kita laksanakan pada hari ini, dengan mrnghadirkan 10 UMKM yang bergerak diberbagai sektor mulai dari Kriya, kuliner dan ritel,” jelasnya.
Bahkan ditahun 2022 ini juga menjadi momentum bagi Bank Indonesia untuk terus menggalakkan terkait Cinta Bangga Paham Rupiah.
Dijelaskan, jika gerakan ini merupakan bentuk upaya bersama untuk menumbuhkan kecintaan, kebanggaan dan pemahaman Rupiah yang lebih baik melalui pengenalan ciri – ciri dan cara merawat Rupiah, meningkatkan kebanggaan Rupiah, dan memberikan pemahaman Rupiah yang memiliki fungsi penting dalam perekonomian Indonesia.
“Cinta Rupiah ditunjukkan dengan mengenali ciri dan keaslian rupiah. Bangga Rupiah ditunjukkan dengan menggunakan dalam setiap transaksi dan paham rupiah ditunjukkan dengan memahami fungsi rupiah sebagai alat ukur dan cara pengelolaannya,” ujar Juli Budi.
Apalagi tandas Juli, gerakan ini membutuhkan dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama dalam mempercepat dan memperkuat pemahaman terkait dengan pentingnya rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan diadakannya kegiatan ToT dan Sosialisasi pada hari ini, pihaknya berharap Lantamal X dapat menjadi mitra BI dalam meningkatkan pemahaman Cinta Bangga Paham Rupiah di masyarakat, serta mendorong penggunaan QRIS termasuk sebagai alternatif pembayaran di Lantamal.
“Selain itu, melalui acara ini kita juga harus tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut, salah satunya dengan terus mendukung UMKM lokal dan berbelanja produk dalam negeri (Bangga Buatan Indonesia), “tandas Budi.
Ditambahkan, tidak hanya itu, optimisme terus dibangun dengan Vaksinasi Booster yang juga kita laksanakan pada hari ini, sebagai gerbang awal dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 dan terus mengimplementasikan protokol kesehatan.
“Tidak lupa kami menghaturkan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin baik selama ini dan kiranya dapat kita pertahankan dan tingkatkan di masa mendatang,”pungkasnya.
Sementara itu, Danlatamal X Jayapura, Brigjen TNI (Mar) Feryanto Marpaung mengapresiasi program kegiatan yang digagas oleh BI Papua itu.
“Sosialisasi QRIS dan Cinta Bangga Paham Rupiah ini baru pertama kalinya dilaksanakan di Lantamal X. Ini kegiatan positif dan saya pribadi juga baru tahu jika ternyata lembaran rupiah itu harus dirawat dan dijaga dengan baik sehingga tidak kusut atau rusak,” ujar Marpaung.
Bahkan Marpaung mengaku baru mengetahui jika pembayaran digital menggunakan QRIS.
“Hal seperti ini memang harus terus disosialisasikan ke masyarakat, sebab masih banyak yang belum paham,” imbuhnya.
Namun terkait kegiatan Vaksinasi, Marpaung menjelaskan jika ini diperuntukan bukan saja kepada prajurit dan keluarga tapi juga kepada masyarakat umum yang ingin ikut vaksin.
“Mengajak masyarakat untuk vaksin memang masih agak sulit karena tingkat kesadaran untuk vaksin masih kurang, terutama masyarakat asli Papua. Sehingga perlu dipancing dengan memberikan sembako kepada mereka yang mau di vaksin,” terangnya.
Hanya saja, Marpaung berharap sinegritas dengan BI Papua ini akan terus terjalin. (Tiara)