Jayapura – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) membawa petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) Papua untuk belajar good agricultural practices (GAP) di daerah produsen pangan dan hortikultura di Pulau Jawa.
Pembelajaran GAP selama tiga hari bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas produksi serta mendukung pengendalian inflasi. Perwakilan petani dan PPL berasal dari Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Rangkaian pembelajaran GAP yang diselenggarakan oleh KPw BI Papua bersama dengan Petani dan PPL dimulai pada 28 Mei 2024, diawali kegiatan capacity building implementasi best practice pasar lelang dengan komoditas cabai dengan Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kelompok Tani Kembang Sari di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penerapan pasar lelang cabai di wilayah Papua agar dapat memotong rantai pasok yang panjang sehingga petani mendapatkan harga yang wajar dan stabil,” kata Faturachman selaku Kepala Perwakilan BI Papua, Kamis (30/5/2024).
Agenda selanjutnya pada 29 Mei 2024 adalah studi banding penerapan pertanian organik serta penerapan Internet of Things (IoT) dalam implementasi digital farming bersama Paguyuban Al-Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah sebagai respon terhadap kerap terjadinya kenaikan harga serta kelangkaan pupuk kimia.
Dengan dilaksanakannya studi banding ini, diharapkan dapat memberikan insight ke petani dan PPL untuk dapat memulai penerapan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik secara mandiri guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia sehingga tingkat kesehatan lahan pun tetap terjaga.
“Penerapan digital farming bertujuan meningkatkan produktivitas serta mengurangi biaya usaha tani,” ujar Faturachman selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Kamis (30/5/2024).
Kemudian, pada 30 Mei 2024, dilakukan capacity building budidaya bawang putih sebagai implementasi GAP di Kelompok Tani Berkah Tani, tepatnya di Learning Center Bawang Putih, Guci, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
Hal itu dilakukan untuk mengembangkan budi daya bawang putih khususnya di Papua Pegunungan.
“Capacity building ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian bawang putih di wilayah Papua khususnya Papua Pegunungan yang memiliki karakteristik tanah dan wilayah berdataran tinggi,” jelas Faturachman dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, pada 27 Mei 2024 dalam rangka turut mengembangkan destinasi wisata yang berbasis pada inisiasi masyarakat, BI Papua menyertakan Ketua Pokdarwis Serehtua, Sentani, Haris Yoangka, dalam studi banding di Desa Wisata Penglipuran, Bali.
Studi ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia Papua untuk mendukung pengembangan sektor pertumbuhan ekonomi baru di Papua yaitu pariwisata dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan budaya.
Desa Wisata Penglipuran dipilih sebagai tujuan studi karena reputasinya sebagai contoh sukses dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berbasis budaya.
Berdasarkan rilis BPS, Dari empat provinsi yang merupakan wilayah kerja KPw BI Papua, inflasi tiga provinsi berada pada target kisaran sasaran nasional.
Provinsi Papua catatkan tingkat inflasi tahunan terendah se-Indonesia pada bulan April 2024 sebesar 1,78 persen yoy. Inflasi Provinsi Papua Selatan dan Papua Pegunungan masih terjaga dalam rentang target inflasi nasional, yakni 2,5±1 persen, masing – masing 3,04 persen yoy dan 2,71 persen yoy. Sementara,Provinsi Papua Tengah masih berada di atas rentang target inflasi nasional, yakni 4,37 persen.
Mengutip evrinasp.com, Good Agricultural Practices (GAP) adalah sebuah teknis penerapan sistem sertifikasi produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi, kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usahatani memberikan keuntungan ekonomi bagi petani