Jayapura – Sebagai bentuk kepedulian terhadap pedagang di Pasar Mama Mama Papua, di Kota Jayapura, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Papua menyerahkan bantuan yang dikemas dalam Program Sosial Bank Indonesia “Dedikasi Untuk Negeri” kepada para pedagang pasar mama mama Papua sebagai bagian dari menyambut perhelatan PON XX Papua.
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Daerah Bank Indonesia Perwakilan Papua, Darmawan Tohap Hutabarat mengatakan, bantuan yang diberikan itu adalah bagian program penataan dan pembenahan di pasar mama mama Papua.
“Sebab selama ini keberadaan pasar tersebut kurang diminati masyarakat, untuk itu dengan pemberian bantuan berupa meja jualan yang dilengkapi tempat penyimpanan jualan, diharapkan bisa merubah wajah dari pasar mama mama Papua, menjadi lebih teratur, lebih bersih dan lebih menarik untuk dikunjungi,” kata Darmawan usai kegiatan Bincang Bincang Media, Jumat (22/10/2021).
“Selama ini banyak masyarakat yang enggan berbelanja ke pasar tersebut, sebab terkesan para pedagang tidak memperhatikan kebersihan barang dagangan, atas dasar itu, kami dari Bank Indonesia memberikan bantuan berupa meja jualan dengan harapan agar para pedagang bisa menggelar barang dagangannya terutama jenis buah buahan dan sayuran diatas meja sehingga lebih higienis,” tambahnya.
Dikatakan, penyerahan bantuan meja jualan sudah dilakukan secara bertahap pada bulan September 2021, dan pasca pemberian bantuan para pedagang bisa langsung merasakan dampaknya, sebab banyak dari masyarakat.
“Terutama atlet PON XX yang menginap di sejumlah hotel di sekitar pasar mama mama Papua, lebih memilih membeli buah-buahan di pasar tersebut, terlebih bantuan meja jualan dibuat dengan tetap mengedepankan aspek kearifan lokal masyarakat setempat sehingga menambah daya tarik bagi para pembeli untuk bertransaksi di pasar mama mama Papua,” tandasnya.
Selain memberikan bantuan meja dagangan, Bank Indonesia juga memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin bertransaksi di pasar mama mama Papua, yaitu dengan menghadirkan layanan transaksi non tunai melalui QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard di setiap lapak dagangan di pasar mama mama Papua, dengan demikian, transaksi jual-beli bisa lebih mudah, serta yang paling penting adalah meminimalisir kontak langsung antara penjual dan pembeli.
“Dengan adanya Qris seluruh lapak danganan di pasar mama mama Papua, ini tentunya sangat membantu dalam kemudahan bertransaksi, sehingga penjual dan pembeli tidak kerepotan untuk mencari uang kembalian, yang tentunya akan sangat rawan menjadi media penyebaran covid 19.
Selain itu dengan adanya QRIS ini juga memberikan edukasi kepada para pedagang untuk bisa menabung, sebab transaksi jual beli yang menggunakan Qris langsung masuk ke rekening pada pedagang di pasar tersebut.
Tia Warwe, pendamping UMKM di pasar mama mama Papua, Kota Jayapura menambahkan, pasca penyaluran bantuan meja jualan sebanyak 58 unit dari Bank Indonesia, telah memberikan dampak positif bagi para pedagang di pasar tersebut, terutama pada pelaksanaan PON XX lalu.
Diakui Tia Warwe, tidak mudah untuk merubah kebiasaan para pedagang mama mama Papua untuk menggunakan meja jualan, sebab pola perdagangan dengan menggelar barang dagangan di lantai sudah menjadi tradisi dari para pedagang mama mama Papua terutama yang berasal dari daerah Lapago.
“Selama ini mereka anggap bahwa yang beli hanya orang Papua, sehingga tradisi berjualan di lantai masih dilakukan, padahal faktanya banyak juga orang non papua yang ingin berbelanja di pasar mama mama Papua, namun karena kondisi tersebut sehingga banyak yang menjadi enggan berbelanja di pasar mama mama Papua,” kata Tia yang turut hadir dalam kegiatan Bincang Bincang Media.
“Dengan adanya bantuan meja jualan dari Bank Indonesia, praktis merubah suasana di pasar tersebut, saat ini para pedagang sudah menata jualan mereka di atas meja dengan kondisi yang lebih bersih, dan berujung pada semakin banyaknya pembeli yang berkunjung ke pasar mama mama Papua,” jelas Tia Warwe
Ditambahkan, pasar mama mama Papua adalah salah satu icon dari Kota Jayapura, sehingga pihaknya berharap agar kedepan bisa lebih banyak lagi pihak-pihak yang mengikuti langkah Bank Indonesia dalam menata pasar mama mama Papua, sehingga pasar tersebut tidak hanya mennajdi pusat kegiatan jual beli seperti halnya pasar tradisional lainnya, tetapi juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Papua, yang akan memberikan dampak positif bagai para pedangan di pasar tersebut.
Sementara itu, Katina Mombo, salah satu pedagang di pasar mama mama Papua, mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, sebab bantuan tersebut sangat membantu dan memberikan dampak positif pada kegiatan jual beli di pasar tersebut.
“Selama ini kami belum pernah dapat bantuan seperti ini, terima kasih Bank Indonesia sudah kasih bantuan meja jualan, sekarang pembeli sudah ramai, kami senang jualan sudah laku semua tidak seperti dulu,” ujar Katina. (Zul)