Mimika – PLN berhasil melistriki lima desa di Distrik Amar dan Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika sebagai kado Natal bagi masyarakat. Setelah sebelumnya gelap, Desa Ipiri, Paripim, Yaraya, Aindua dan Tapormai kini dapat menyala 24 jam penuh setiap harinya.
Menggunakan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 180 kWp, saat ini PLN telah melayani 392 pelanggan di lima desa tersebut. Masing-masing pembangkit yakni PLTS Ipaya kapasitas 110 kWp (untuk melistriki Desa Ipiri, Paripi dan Yaraya), PLTS Aindua kapasitas 40 kWp dan PLTS Tapormai kapasitas 30 kWp.
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap PLN atas upayanya untuk melistriki desa-desa di Distrik Amar dan Distrik Mimika Barat Jauh. “Saya senang dan gembira karena dari kecil dulu kami tinggal gelap. Sekarang masyarakat sudah nikmati listrik,” ucap Johannes, Rabu (29/12/2021).
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika, Martinus Irianto Pasensi, menjelaskan alasan penggunaan PLTS sebagai pembangkit untuk melistriki desa-desa tersebut.
“Kami melihat ada potensi surya yang bisa dimaksimalkan. Ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk menerangi desa-desa yang belum berlistrik menggunakan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebagai prioritas. Sehingga hal ini dapat meningkatkan bauran EBT,” ucapnya.
Hingga saat ini, total kebutuhan daya di 5 desa tersebut mencapai 40 kW. Ke depan diperkirakan masih ada potensi penambahanan sebanyak 400 pelanggan yang dapat memaksimalkan daya yang dihasilkan oleh pembangkit ramah lingkungan ini.
PLN memulai pekerjaan melistriki 5 desa di dua distrik ini pada tahun 2020 hingga selesai pada Desember 2021. Dalam prosesnya, Pemerintah Daerah sangat mendukung upaya PLN salah satunya dengan menanggung biaya penyambungan listrik untuk 392 pelanggan.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mimika atas sinergi dan dukungan yang diberikan selama ini, sehingga proses pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat pun akhirnya menikmati listrik yang telah dinanti-nantikan selama ini,” ujar Martinus.
Martinus menambahkan, pihaknya berharap agar dapat bersama-sama dengan masyarakat untuk menjaga jaringan dan fasilitas listrik yang sudah ada agar suplai listrik untuk pelanggan bisa terus andal.
“Puji Tuhan saat ini sebagian besar masyarakat telah menjadi pelanggan kami. Mudah-mudahan dengan adanya layanan listrik 24 jam penuh setiap harinya di sini, dapat mendorong peningkatan ekonomi dan pendidikan masyarakat,” kata Martinus.
PLN terus berkomitmen untuk melistriki seluruh desa di Papua dan Papua Barat. Hingga saat ini, total 95,94 persen dari desa yang ada telah terang. Selain itu, sesuai amanat pemerintah dalam menerangi desa-desa belum berlistrik, PLN terus memprioritaskan pembangunan pembangkit ramah lingkungan berbasis EBT. (Red)