MERAUKE,ARAFURA,-Banyak momen yang kerap menunjukkan ketika seorang AKBP Untung Sangaji meneteskan air mata, khususnya ketika menyinggung soal masyarakat dan komitmen dirinya dalam membasmi kejahatan serta melindungi banyak orang. Sosoknya yang nampak tegar dan kekar, sama sekali tidak mampu menutupi perasaannya yang sangat mendalam ketika tentang dirinya yang konsisten melindungi masyarakatnya, termasuk dari bahaya terorisme.
Kapolres Merauke itu kembali meneteskan air matanya di hadapan stake holder, tokoh agama dan tokoh masyarakat ketika ia memaparkan tentang komitmen dirinya dan jajaran kepolisian dalam menumpas teroris di ruang rapat gedung DPRD kemarin. Sejenak semua tamu undangan yang hadir terkesima dan hanyut dalam suasana haru, menyimak apa yang disampaikan oleh mantan Kapolres Aceh Utara itu.
Sesekali beliau terlihat tegas dan lantang menyuarakan perang terhadap teroris namun di satu kesempatan, ia bisa tiba-tiba tersekat menahan linangan air mata karena rasa cintanya yang begitu besar kepada masyarakat khususnya masyarakat Merauke tempat ia mengemban amanah saat ini. “Tugas kita adalah melindungi orang sebanyak-banyaknya, dimanapun dan kapanpun. Apalagi saya adalah satuan penindak, satgas penindak yang pertama kali didirikan di Indonesia.
Dengan senjata tua yang saya miliki, saya menjaga ale dorang samua di sini, mulai dari penanganan balita yang dibacok, orang mabuk yang berbuat onar hingga mengajarkan masyarakat home industri dan semua hasil produksi orang Merauke,”ujarnya yang disambut dengan tepuk tangan tamu undangan di ruangan tersebut sebagai satu sikap yang menunjukkan rasa salut dan penuh kekaguman terhadap sosok viral yang tengah berbicara itu.
“Saya menguntit setiap orang lewat sistem yang ada di handphone. Sudah bukan saatnya lagi bertindak kurang ajar kepada orang lain, mengancam dan lain sebagainya, gak penting itu! Saya bisa membongkar kejahatan dari pemilik handphone. Teroris ini lupa, dia harus membunuh banyak orang di Makassar, bikin celaka, syukurlah tidak sampai ke dalam. Lalu lari ke Merauke. Berani sekali mereka itu,”terangnya.
Untung Sangaji menegaskan bahwa teroris ini bukan sedang magang sebab mereka ingin membunuh orang sebanyak-banyaknya, dimanapun, kapanpun, baik perorangan maupun beregu. “Karena tujuan mereka masuk surga, ya, begitu caranya. Ketika menangkap Ahmad Fauzan hidup-hidup dari Jawa Timur saya harus menyamar menjadi tukang membajak di sawah. Saya bahkan sudah memanjatkan doa untuk siap mati ketika mendekati target dan menangkapnya,”ujarnya.
Ia menambahkan, bom dibuat mereka dari bahan-bahan berbahaya. Jadi jangan menunggu satu rumah atau satu gereja bahkan satu nyawa melayang baru mengatakan itu bahan kimia yang berbahaya. Ketika hendak mengangkat barang bukti saja pihaknya harus menunggu tim dari Jakarta dan Polda karena sangat berbahaya. “Saya senang bekerja menolong orang, apa saja. Seperti yang sudah saya sudah lakukan di Aceh sebagai pengayom dan penegak hukum, itu sudah biasa bagi saya,”terangnya.
Sementara itu Dandim 1707/Merauke, Letkol Czi Muh Rois Edy Susilo, ST menegaskan bahwa pernyataan tentang KKB sebagai teroris hanya dikeluarkan oleh Polhukam dan statement ini tidak bisa dikeluarkan oleh pihak-pihak lain atau kementerian lain. Jadi hanya ada satu pintu yaitu Polhukam. Namun yang dinyatakan sebagai teroris hanya pihak KKB bukan masyarakat secara luas yang ada di Papua.
“Dinyatakan teroris karena kita harus dapat mendeteksi sejak dini terkait pihak mana saja yang selama ini memberikan dukungan terhadap aktifitas mereka, dari mana aliran dananya dan lain sebagainya,”ujar Dandim. Ia mengungkapkan, TNI dan POLRI akan tetap menciptakan keamanan dan kenyamanan di wilayah Merauke. Ia meminta semua pihak untuk dapat menyampaikan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan adanya narasi-narasi jahat yang menjanjikan suatu keindahan.
Sebab yang real diharapkan adalah idup dengan aman dan damai. Oleh sebab itu apa yang terjadi harus disikapi secara bersama dan bijak. Pada kesempatan yang sama, Sekda Merauke, Ruslan Ramli mengungkapkan bahwa pemerintah mengapresiasi kinerja kepolisian untuk mendeteksi lebih dini kehadiran teroris yang merupakan musuh kita bersama, musuh semua agama dan musuh bangsa. “Jangan memberikan ruang bagi tumbuh kembangnya teroris di negara ini,”tegas Sekda.**