JAYAPURA— Penderita penyakit kanker di Provinsi Papua cukup tinggi, berdasarkan data sepanjang tahun 2023 ini, jumlah pasien kanker yang berkunjung ke RSUD Jayapura mencapai 100 orang per bulan.
Hal itu disampaikan Kepala Unit Kemoterapi RSUD Jayapura, dr Jan Frits Siauta, Sp.B(K) Onk di hadapan Penjabat Gubernur Papua dan rombongan saat meninjau pelayanan pasien kemoterapi di RSUD Jayapura, Senin, 20 November 2023.
Jan Frits mengatakan, para pasien ini berasal dari 6 provinsi di Tanah Papua, bahkan ada yang merupakan rujukan dari luar negeri seperti Singapura dan Penang, Malaysia.
“Rata-rata 80 persen Orang Asli Papua. Ini tentu sungguh mengkhawatirkan, jadi kita harapkan perlu mengubah pola hidup sehat, makanan, termasuk juga budaya makan pinang yang beresiko kanker,” kata dr Jan.
Menurut dr Jan, di satu sisi, pihak RSUD Jayapura tentu senang dan bangga bahwa Unit Kemoterapi makin dipercaya dalam menangani pasien kanker. Tetapi di sisi lain, dengan keterbatasan SDM yang hanya dua dokter spesialis dan serta minimnya tenaga penunjang, ia mengakui pihaknya sangat kewalahan dalam pelayanan.
Belum lagi tingginya biaya obat-obatan yang sangat mahal, yang harus disediakan rumah sakit. “Alat CT Scan kita sudah rusak selama hampir dua tahun ini. Kemudian, mamografi, alatnya ada tetapi gedungnya rusak sehingga tidak bisa dipakai. Demikian pun USG alami kerusakan,” ujarnya.
Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, terkait alat CT Scan, pihak Kementerian Kesehatan sudah menyatakan kesediaan untuk membantu dan direncanakan akan tiba di Jayapura pada Januari 2024.
Selain itu, dalam mendukung pelayakan kanker, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungan ke RSUD Jayapura, Rabu, 11 Oktober 2023 juga sudah menjanjikan akan membantu alat radioterapi dan tenaga fisikawan medis, spesialis onkologi radiasi, dan fisioterapi.
“Kalau gedung ini, kita akan rancang jadi Kemoterapi Super VVIP, supaya pasien dari pejabat atau orang swasta yang berduit bisa mau kemo di sini dan tidak perlu keluar Papua lagi. Tapi ini pelan-pelan dulu, yang sedang kita kebut itu gedung banker supaya akhir tahun sudah berfungsi,” tegas Aloysius.
Pada kesempatan itu, Aloysius melalui Direktur RS Dharmais selaku pimpinan rumah sakit pengampu layanan kanker nasional untuk mengingatkan kembali permohonan kebutuhan alat kesehatan dan tenaga kesehatan kepada Kementerian Kesehatan.
“Kami sangat butuh CT Scan, alat readioterapi, juga pelatihan bagi tenaga penunjang. Dan uang kami di APBD kami terbatas pasca 3 DOB baru,” katanya.
Diketahui, dalam kunjungan ke RSUD Jayapura, Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukuan dan rombongan meninjau RSUD Jayapura, dimulai dengan peninjauan progres pembangunan gedung bunker radioterapi yang sedang dikebut agar bisa difungsikan akhir Desember 2023 ini.
Selain itu, Pj Gubernur Rumasukun juga mengunjungi sejumlah pasien kanker di ruang kemoterapi, berdialog dengan mereka dan memberi penguatan, serta mendengarkan laporan penanganan medis dari pihak RSUD Jayapura.
“Sudah berapa hari di sini? Semoga cepat sembuh ya mama,” sapa Penjabat Gubernur Ridwan Rumasukun kepada salah seorang pasien kanker payudara di ruang kemoterapi.