Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Anggaran Dipangkas, RSUD Ramela Tetap Komitmen Jadi Rumah Sakit Rujukan

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ramela Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Dr. Melva Deshinta Sirait, M. Kes. (Foto Tiara)

Jayapura – Meskipun mengalami pemangkasan anggaran yang berdampak hingga ke daerah, RSUD Ramela tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sebagai rumah sakit rujukan bagi masyarakat Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Direktur RSUD Ramela, Dr. Melva Deshinta Sirait, M.Kes, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya menjaga kualitas layanan kesehatan meski menghadapi keterbatasan anggaran.

Sebagai satu-satunya rumah sakit tipe D di wilayah tersebut, RSUD Ramela menjadi andalan masyarakat untuk mendapatkan layanan medis. Berlokasi di Jl. Prokol Koya Barat, rumah sakit ini memiliki peran penting dalam memberikan akses kesehatan yang layak bagi warga Muara Tami, terutama bagi mereka yang membutuhkan rujukan medis lebih lanjut.

“Meskipun kami menghadapi masa-masa sulit dengan adanya pemotongan anggaran, termasuk kebijakan beberapa rumah sakit yang tidak lagi bekerja sama dengan BPJS, namun RSUD Ramela tetap berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,”tandas Direktur RSUD Ramela, Dr. Melva Desintha Sirait, M. Kes kepada wartawan di Jayapura, Jumat 14 Februari 2025.

Dr. Melva mengungkapkan, saat ini banyak rumah sakit yang memperketat pelayanan BPJS, bahkan tidak lagi menanggung pasien dengan kasus tertentu seperti pasien yang dipengaruhi minuman beralkohol.

Meski demikian RSUD Ramela tetap melayani pasien-pasien tersebut melalui program Port Numbay Sehat. “Kami berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan. Apalagi masyarakat datang ke rumah sakit ini karena butuh berobat supaya mereka bisa sehat,”ujar Dr. Melva.

Dr. Melva menjelaskan, Program Port Numbay Sehat ini merupakan inisiatif Pemerintah Kota Jayapura untuk memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat asli Papua di Kota Jayapura yang tidak memiliki jaminan kesehatan dan membantu masyarakat dalam pembiayaan yang tidak ditanggung BPJS.

Hanya saja, Dokter asal Medan ini, mengaku tidak setuju dengan perilaku orang mabuk, namun sebagai tenaga medis ia harus melihat sisi kemanusiaan. “Kami berbicara tentang kemanusiaan. Sehingga pasien-pasien ini tetap perlu ditolong, karena didukung dengan program PKRT Numbay Sehat untuk menangani pasien. Ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah bagi keselamatan penduduknya,” Imbuhnya. (Tiara).

https://dinkominfo.purworejokab.go.id/img/

toto slot

situs toto

toto slot

Leave a Comment