Anak kandung dari mantan pimpinan OPM, Lambert Pekikir, Bripda Krissantus Wilibrodus Pekikir.
Jayapura – Bripda Krissantus Wilibrodus Pekikir yang merupakan anak kandung dari mantan pimpinan OPM, Lambert Pekikir mengapresiasi program penerimaan 2.000 Bintara Polri Polda Papua.
“Saya mengapresiasi karena program penerimaan 2.000 Bintara Polri Polda Papua ini sangat baik, khususnya bagi kami anak Asli Papua. Program ini harus mendapat dukungan seluruh masyarakat Papua,” kata Bripda Pekikir saat ditemui di Keerom, Rabu (29/5/2024).
Ia menilai, program penerimaan 2.000 Bintara Polri ini sudah dinanti – nantikan dan diharapkan oleh seluruh anak muda Papua.
“Apalagi kuota penerimaannya besar sekali, tentu akan membuka peluang bagi banyak anak Papua untuk menjadi anggota Polisi,” katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, walaupun peluangnya cukup besar tapi untuk menjadi anggota Polri harus dibarengi dengan niat dan usaha.
“Jadi apabila ada anak Papua yang ingin menjadi polisi, silahkan. Tapi harus memiliki niat, jaga kesehatan serta banyak belajar. Apalagi di era teknologi yang semakin maju seperti saat ini,” saran pria yang akrab disapa Kris.
Kris yang saat ini berdinas di Kepolisian Sektor (Polsek) Arso Timur, Kabupaten Keerom ini juga berpesan kepada anak-anak asli Papua jika ingin menjadi seorang anggota polisi agar benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin, khususnya soal kesehatan dan akademik.
“Soal akademik, itu pelajaran sewaktu SD sampai SMA ada dalam tes. Saya pernah alami itu sewaktu memutuskan mendaftar polisi, ada soal yang ternyata itu saya dapat ketika waktu SMP kelas III. Jadi harus banyak belajar,” katanya.
Selain itu kepada para orang tua, Bripda Kris meminta lebih peka kepada anak-anaknya. Artinya tidak mengabaikan kriteria dan aturan. Misalnya soal kesehatan yang terkadang kerap diabaikan. “Padahal hal itu sangat fatal jika dipaksakan,” ujar Kris singkat.
Dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, Kris mengaku sangat bangga, sebab bisa membina masyarakat. Bahkan senang bisa menjadi contoh bagi sanak saudara yang lain.
“Jadi kalau minat anak-anak Papua yang ingin ikut tes polisi, bisa mengambil contohnya dari saya,” tutupnya.