Jayapura – Alunan suara gadis cilik Catrine Douw berhasil memukau para tamu Malam Syukuran Festival Anak Jalanan. Tampak Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring memberikan aplous saat Catrine Douw siswa kelas III SD Inpres Waena ini selesai bernyanyi.
Pada malam syukuran ini Danrem mengajak segenap pemilik hotel, pemilik cafe dan pihak Universitas Cenderawasih (Uncen) agar bersama sama mendampingi adek adek seniman dari Papua untuk mengembangkan seni.
“Kita harus memperkuat Kohesi. Yaitu antara kita semua yang ada disini. Saya bangga banyak pemilik hotel dan cafe yang datang. Sebab apa yang kita lakukan tidak bisa sendiri,” ujar JO Sembiring.
JO Sembiring pada kesempatan ini juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan Festival Musik Anak Jalanan. “Saat ini kami menghadirkan semua peserta yang menjadi juara, semoga minggu depan semua para juara sudah menandatangani kontrak dengan pemilik hotel dan cafe,” ujarnya.
Sementara itu Purek III Uncen Dr. Jonathan Kiwasi Waroromi, S. Si., M. Si mengatakan bahwa pelaksanaan Festival Musik Anak Jalanan ini merupakan suatu hal yang baik.
“Mari kita terus berkolaborasi. Kami dari Uncen juga akan membuka diri . Dengan musik jalanan kita memuliakan atau mengangkat harkat para musisi jalanan. Kita terus berkolaborasi untuk terus memupuk persatuan dan kesatuan di Papua dan terutama NKRI,” ujar Purek III.
Pada kesempatan yang sama ketua PHRI Syahril Hasan, memberikan apresiasi. “Ini adalah awal yang baik. Kami dari PHRI sangat mengapresiasi kegiatan festival ini, ” ujar Syahrir.
Dikatakannya pula Papua adalah daerah yang memiliki potensi alam yang luar biasa. Dan setelah pelaksanaan PON di kota Jayapura dan kabupaten hotel berbintang ada sekitar 25 hotel. Sehingga membuka peluang bagi banyak pelaku ekonomi untuk berkarya.
Syahril juga mengatakan bahwa festival musik jalanan ini memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk berkreasi, bersinergi membangun seni. “Kami mengharapkan kepada manajemen hotel dan kafe kafe agar menggunakan para penyanyi khususnya yang sudah ikut pertandingan. Sehingga bakat bakat terpendam pemuda Papua dapat menghasilkan income,” ujar Syahrir.