Jayapura – Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR Papua, Dr. Ir. Albert Meraudje, ST. MT. IPM bersama anggota dewan lainnya yang juga dari Partai NasDem DPR Kota Jayapura turun mengunjungi konstituennya yang ada di wilayah Distrik Heram, Kota Jayapura – Papua, guna melaksanakan Reses perdana pada Rabu, 12 Februari 2025.
Sebagaimana diketahui, reses ini dilakukan untuk mendengar langsung aspirasi dari masyarakat, khususnya di Kampung Yoka dan Waena, termasuk dalam daerah pemilihan (Dapil) I yang meliputi Distrik Muara Tami, Abepura, dan Heram.
Dalam kunjungan tersebut, Albert Meraudje didampingi oleh beberapa rekan dari Fraksi NasDem DPR Kota Jayapura, antara lain Pares Lood Wenda (Wakil Ketua Komisi C) dan Novel Azriel Krey, serta Barend Bartolomeus Taniauw dari Fraksi PKB.
“Kita memang menggabungkan reses ini untuk menghemat anggaran, sesuai dengan instruksi presiden agar efisiensi anggaran dilakukan di semua level, termasuk di DPR,” ungkap Alberth Meraudje disela sela kegiatan reses.
Merauje yang juga sebagai anggota Komisi IV DPR Papua itu menjelaskan, dalam reses itu masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait kebutuhan dasar seperti air bersih, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Masyarakat memiliki sumber air, tetapi mereka tidak memiliki akses ke air bersih. Mereka harus membeli air, padahal ini adalah kebutuhan dasar,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Politisi NasDem itu, masyarakat juga meminta layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, termasuk pengembangan Puskesmas Yoka menjadi Puskesmas rawat inap.
Namun terkait dengan program makanan gratis, legislator Papua itu menawarkan solusi yang lebih berkelanjutan.
“Kami tidak menolak makanan gratis, tetapi kami menyarankan agar pemerintah memberikan bibit tanaman dan pupuk kepada masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa menanam sayuran seperti sawi, kangkung, dan tomat di halaman rumah mereka. Ini lebih efisien dan mendorong kemandirian,”jelasnya.
Untuk dibidang pendidikan, kata Meraudje, masyarakat meminta pembangunan lantai 2 di sekolah yang ada karena kapasitasnya sudah tidak mencukupi.
“Ini masalah guru juga menjadi perhatian. Bagaimana bisa di kota masih kekurangan guru? Ini perlu dicari solusinya,”tandas Meraudje dengan nada prehatin.
Selain itu, ungkapnya, terkait dengan frastruktur yang juga menjadi aspirasi utama. Dimana masyarakat setempat meminta perbaikan jalan yang bisa menghubungkan ke daerah perkebunan.
“Jalan sepanjang 3 kilometer sudah dibuka dengan dana kampung, tetapi mereka meminta bantuan pemerintah untuk mengaspal jalan tersebut agar bisa digunakan dengan baik,”ujar Meraudje.
Selain itu, masyarakat juga meminta pelebaran jalan provinsi yang ada di Kampung Yoka.
“Jadi, saya minta masyarakat untuk membebaskan 2 meter di kiri dan kanan jalan tanpa menuntut ganti rugi, agar pemerintah bisa melebarkan jalan tersebut,” terangnya.
Sementara permintaan lain yang disampaikan masyarakat kata Meruadje adalah pembangunan talud di sepanjang danau untuk mencegah longsor, serta penyaringan limbah yang masuk ke danau dari sungai di Waena dan Yoka.
“Kita akan prioritaskan daerah yang paling membutuhkan karena anggaran terbatas,” tandas Meraudje.
Tak hanya itu, masyarakat juga meminta perhatian terhadap Posyandu yang sering berpindah-pindah dan kekurangan perlengkapan seperti meja timbang bayi.
“Kami akan sampaikan hal ini kepada pemerintah kota,” ujar Meraudje.
Selain itu, Meraudje juga menyampaikan bahwa, masyarakat meminta bantuan untuk membangun pondok-pondok jualan di pinggir jalan agar bisa digunakan oleh para pedagang kecil serta meminta perlindungan terhadap produk lokal seperti pinang dan sagu.
“Ini sudah sering kita angkat, tapi perlu ada regulasi yang jelas untuk melindungi produk lokal,”tuturnya.
Pada kesempatan itu, Albert Meraudje juga menegaskan, jika pentingnya fokus pada kebutuhan dasar masyarakat agar program pemerintah dapat menyentuh langsung.
“Pendidikan, kesehatan, dan makanan adalah hak dasar yang harus diprioritaskan. Kita harus memastikan bahwa semua program pemerintah menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama yang ekonominya lemah,” tegas Meraudje.
Bahkan, legislator Papua ini juga menyoroti pentingnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mendanai program-program tersebut.
“Dengan PAD yang baik, maka kita bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tanpa harus bergantung sepenuhnya pada anggaran pusat,”tekannya. (Tiara).