SENTANI – Tiga penerbang paralayang yang gagal dalam melakukan pendaratan yakni, Isay Gombo (48), La Ode Salman (33) dan Maada (35). Ketiga penerbang paralayang ini gagal landing (mendarat) di lokasi pembukaan Porkab II Kabupaten Jayapura Tahun 2022, di Stadion Barnabas Youwe, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Ahad 10 Juli 2022. Sehingga tiga penerbang paralayang ini mendarat darurat di tiga lokasi berbeda.
Ketua Harian KONI Kabupaten Jayapura Korneles Yanuaring ketika dikonfirmasi wartawan media online membenarkan kejadian tersebut.
” Ya betul, karena angin berlawanan arah. Sehingga mereka landing darurat dan langsung kita jemput atletnya untuk bawa pulang,” katanya saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (10/7/2022) malam.
Lanjut pria yang juga Ketua Umum Pengkab Paralayang Kabupaten Jayapura ini kembali mengatakan, gagalnya mendarat di lokasi pembukaan Porkab II atau landing darurat di tiga lokasi itu diakibatkan faktor angin kencang yang berlawanan arah.
” Pertama, mendarat darurat di depan hotel Sentani Indah (Hotel Suni Garden), kedua di dekat Koramil Hawaii dan ketiga di dekat kantor SAR. Jadi, itu akibat angin berlawanan arah dan saat sudah ditengah angin berlawanan arah. Para penerbang paralayang ini membawa Bendera Merah Putih, bendera KONI dan juga bendera Porkab,” ujarnya.
Korneles Yanuaring menyampaikan, tiga penerbang paralayang yang tidak melakukan aksinya untuk mendarat dalam pembukaan Porkab II di Stadion Barnabas Youwe itu bukan hoax. Mereka ini sudah melakukan aksinya, namun akibat angin kencang dan berlawanan arah. Sehingga mereka gagal landing di lokasi pembukaan Porkab.
” Ya itu karena angin kencang berlawanan arah. Tidak benar itu, dan bukan karena siapa-siapa. Tetapi, karena faktor alam. Itu dikendalikan oleh angin, jadi kalau angin berlawanan arah, ya seperti begitu mendarat darurat,” paparnya.
Sehingga ketiga atlet tersebut, ketika akan mendarat di lokasi pembukaan Porkab II Stadion Barnabas Youwe itu angin kencang dan berlawanan arah. Sehingga landing darurat dan gagal mendarat di lokasi pembukaan Porkab II Kabupaten Jayapura.
“Kita minta maaf aja, karena emang cabang olahraga ini tergantung alam (angin). Kalau anginnya bagus, ya bisa landing dengan tepat sasaran. Kalau tidak, ya mereka harus lakukan landing darurat atau cari tempat (landing) pendaratan darurat yang aman,” jelasnya.
“Tadi sudah bagus sedikit anginnya, tapi saat sudah terbang dan sudah mau (mendarat) tiba di SBY, anginnya itu berlawanan arah, ya sudah mereka mendarat darurat. Puji Tuhan, semua atlet paralayang kita ini dalam keadaan baik dan selamat saat melakukan landing darurat,” tandas Korneles.