Jakarta – PLN mengapresiasi langkah PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Dukungan tersebut tercermin melalui kerjasama antara BTN dan para pengembang dalam penggunaan kompor induksi pada proyek hunian di Kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Melalui kemitraan ini, proyek TOD milik PT Adhi Commuter Properti, PT Agung Podomoro Land Tbk., PT Adhi Persada Properti, Perum Perumnas dan PT Wijaya Karya Realty yang dibiayai Bank BTN akan menyediakan fasilitas kompor induksi pada tiap hunian yang dibangun.
“PLN sangat mengapresiasi atas langkah BTN bersama mitra debiturnya dalam penggunaan kompor induksi pada pembangunan perumahan. Ini merupakan wujud dukungan seluruh stakeholder termasuk perbankan beserta mitranya dalam upaya pemerintah pada sektor kemandirian dan ketahanan energi nasional,” jelas Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril.
Menurutnya, salah satu upaya untuk mendorong penyerapan konsumsi energi dalam negeri secara optimal adalah dengan beralih dari kompor berbahan bakar Liquid Petroleum Gas (LPG) ke kompor induksi. Sebab, penyediaan sumber energi LPG masih melalui impor, sementara listrik merupakan energi domestik yang mudah dijangkau.
Pada kesempatan yang sama, Bob menjelaskan sejumlah manfaat dari penggunaan kompor induksi, yakni lebih efisien, hemat, bersih dan aman.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menginisiasi Gerakan 1 Juta Kompor Induksi untuk mewujudkan cita-cita kemandirian energi nasional.
Bank BTN, lanjutnya, sebagai bagian dari BUMN ikut bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk mendukung cita-cita tersebut.
“Kami mengapresiasi para pengembang non-subsidi yang ikut mendukung visi pemerintah menjadikan Indonesia mandiri energi melalui Gerakan 1 Juta Kompor Induksi. Penyediaan kompor induksi di hunian TOD kami harapkan dapat menghadirkan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia,” jelas Haru.
PLN terus mengajak berbagai pihak untuk dapat turut berkolaborasi dalam memasyarakatkan kompor induksi sekaligus memastikan kesiapan seluruh ekosistem dan stakeholder yang berkaitan, seperti akademisi, produsen, distribution channel, marketplace, perbankan dan lain-lain. (red)