Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Jelang Perayaan Pekabaran Injil di Tanah Tabi, Albert Merauje Turun ke Lokasi Cek Persiapan 

 

 

Jayapura – Jelang perayaan pekabaran injil di tanah Tabi, anggota DPR Papua dari Fraksi NasDem, Dr. Ir. Albert Meraudje, A. Md. Tek. ST. MT. IPM  memantau persiapan lokasi kegiatan di Pulau Metu Debi, Kampung Engros, Kota Jayapura – Papua.

Wakil Ketua Fraksi NasDem ini menegaskan, jika pentingnya kesiapan infrastruktur dan fasilitas pendukung agar ibadah syukur berjalan lancar.

“Di H- 5 ini, tadi pagi pukul 07.00 WIT, saya sudah berada di lokasi untuk mengecek langsung segala persiapan menjelang perayaan Pekabaran Injil di Tanah Tabi yang akan digelar pada 10 Maret 2025 di Pulau Metu Debi, Kampung Engros,” kata Albert Merauje kepada wartawan di ruang kerjanya seusai kembali dari Pulau Metu Debi pada Selasa 4 Maret 2025.

Menurutnya, ini merupakan tantangan terbesar, dimana kondisi Pulau Metu Debi yang sering terendam air saat pasang. Sehingga, langkah awal yang harus dilakukan adalah menimbun pasir di pulau tersebut agar area ibadah tidak tergenang air saat perayaan nanti.

Ia pun menjelaskan, penimbunan pasir harus segera dilakukan saat air laut surut. Setelah pulau aman dari genangan lalu persiapan infrastruktur lain seperti tenda, panggung, MCK (Mandi, Cuci, Kakus), dan pasokan air bersih dapat disiapkan.

“Namun, kami berharap semua persiapan ini bisa segera rampung, maksimal pada H-2, yaitu Sabtu (8/3/2025), sehingga jemaat yang datang juga bisa beribadah dengan nyaman, tanpa rasa khawatir

Selain itu, ia juga mengingatkan panitia untuk mengantisipasi jumlah jemaat yang diperkirakan membludak atau bisa mencapai 5.000 orang, sementara kapasitas Pulau Metu Debi ini hanya mampu menampung 500 hingga 1.000 orang.

“Kami sudah menyiapkan Tanjung Ciberi sebagai lokasi alternatif. Jika pulau sudah penuh, jemaat bisa beribadah di Tanjung Ciberi dengan mendengarkan siaran langsung melalui pengeras suara,”ujar Akbert.

Dijelaskannya, perayaan Pekabaran Injil di Tanah Tabi ini digelar setiap 5 tahun sekali dan menarik perhatian jemaat dari berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Sarmi, Mamberamo, Jayapura, Keerom, dan Kota Jayapura.

Oleh karena itu tandas Meraudje, pentingnya pembelajaran dari peristiwa serupa di Mansinam pada 5 Februari lalu, di mana antusiasme jemaat sempat menimbulkan kepadatan yang tidak terkelola dengan baik.

“Kami tidak ingin kejadian serupa terulang. Oleh karena itu, persiapan harus benar benar matang, termasuk penyediaan fasilitas MCK dan air bersih yang memadai. Saat ini, persiapan baru mencapai 60-70%. Masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, seperti koneksi air bersih dari PDAM dan pembangunan MCK yang memenuhi standar,” ujarnya.

Tak hanya itu kata Merauje, jika pentingnya juga pembebasan lahan di sekitar tugu Pekabaran Injil di Pulau Metu Debi.

“Saya berharap Pemerintah Kota Jayapura dan gereja-gereja di Klasis Port Numbay bisa duduk bersama untuk membebaskan lahan tersebut. Setelah lahan dibebaskan, kita bisa membangun talud dan menimbun pulau secara permanen agar tidak lagi tergenang air saat pasang,”harapnya.

Sementara untuk pembebasan lahan dan pembangunan talud ungkap Merauje, itu juga membutuhkan anggaran khusus dari pemerintah.

“Jadi, ini adalah situs sejarah penting bagi masyarakat Papua. Kita harus memastikan bahwa lokasi ini layak digunakan untuk ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya di masa depan,”paparnya.

Pada kesempatan itu, Merauje juga mengapresiasi dukungan masyarakat setempat yang telah bersedia membantu menimbun pasir sementara.

“Mereka sudah siap dan setuju dengan rencana pembebasan lahan. Nah, sekarang tinggal menunggu komitmen dari Pemerintah Kota Jayapura untuk menyiapkan anggaran dan tindak lanjutnya,”ucapnya.

Kendati demikian, Meraudje pun berharap Walikota Jayapura yang baru, Bapak Abisai Rolo, dapat turun langsung ke lokasi untuk memastikan semua persiapan berjalan sesuai rencana.

“Kami berharap bapak Walikota bisa peduli terhadap situs bersejarah ini dan dapat memastikan bahwa perayaan Pekabaran Injil tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan tertib,”tutupnya. (Tiara).

Leave a Comment