Jayapura – Yayasan Efata Sinar Sejahtera resmi berdiri setelah pelantikan pengurusnya dalam ibadah di GKI Syaloom Pasifik Indah, Minggu (9/2/2025). Pembentukan yayasan ini bertujuan untuk memperkuat pelayanan sosial gereja bagi jemaat dan masyarakat luas.
Pelantikan pembina, pengurus, dan pengawas yayasan dilakukan oleh Ketua Majelis Jemaat GKI Syaloom Pasifik Indah, Pdt. Pieter Lewier. Sementara itu, Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt. Andris Tjoe, turut meresmikan kantor sekretariat yayasan.
Pdt. Andris Tjoe menekankan bahwa kehadiran yayasan ini sangat penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pembinaan spiritual.
“Kami berharap yayasan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas, terutama jemaat Tuhan. Pendirian yayasan ini mencerminkan kepedulian gereja terhadap umatnya,” ujar Pdt. Andris.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi antara yayasan dan jemaat selaras dengan tema GKI di Tanah Papua tahun ini, yaitu “Tahun Kesehatian.” Gereja diharapkan tidak hanya berperan dalam kehidupan rohani, tetapi juga turut berkontribusi dalam pembangunan sosial yang lebih luas.
Ketua Majelis Jemaat, Pdt. Pieter Lewier, mengungkapkan bahwa pendirian yayasan ini merupakan hasil pergumulan panjang. Beberapa program pelayanan gereja sempat mengalami kendala dalam implementasi, termasuk rencana pendirian PAUD.
“Kami telah lama menghadapi kesulitan dalam merealisasikan program-program pelayanan. Sidang Jemaat 2023 merekomendasikan pembentukan yayasan ini agar program yang telah diputuskan dapat dijalankan dengan lebih efektif,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu alasan utama pembentukan yayasan adalah keterbatasan dana yang tersedia di jemaat. Hanya 40 persen dari dana jemaat yang dapat digunakan untuk menopang program pelayanan, sehingga dibutuhkan lembaga yang lebih fleksibel dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya.
Pdt. Pieter juga menjelaskan filosofi di balik nama yayasan. “Efata” berarti terbuka, sedangkan “Sinar Sejahtera” mencerminkan Syaloom dalam kehidupan berjemaat. “Dengan nama ini, kami berharap terbukalah makna Syaloom bagi semua jemaat,” tuturnya.
Ketua Yayasan Efata Sinar Sejahtera, Martha Mandosir, menyampaikan bahwa program kerja yayasan akan disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan nyata jemaat dan masyarakat. Fokus utama yayasan adalah memberikan solusi terhadap berbagai persoalan sosial, seperti kekerasan, kesehatan, dan perekonomian.
“Kami ingin menjalankan program yang realistis dan berdampak nyata. Tidak perlu muluk-muluk, tetapi harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Martha.
Dalam waktu dekat, yayasan berencana menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BUMN, pemerintah, dan lembaga sosial lainnya.
“Kami akan mencari mitra yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kami. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mewujudkan visi yayasan,” tambahnya.
Meskipun saat ini belum memiliki modal awal yang besar, Martha optimistis bahwa yayasan dapat berjalan dengan baik melalui semangat kebersamaan dan iman.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, yayasan juga akan membentuk koperasi di bawah koordinasi yayasan untuk mendukung perekonomian jemaat. “Kami ingin membantu mama-mama yang berjualan di tempat kecil agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” pungkasnya.
Dengan berdirinya Yayasan Efata Sinar Sejahtera, gereja berharap pelayanan sosial dapat lebih terstruktur dan berdampak nyata bagi jemaat serta masyarakat di sekitarnya.