Jayapura – Telkom menggunakan High Throughput Satellite atau HTS untuk melayani kebutuhan digital masyarakat di Papua Pegunungan.
General Manager Telkom Witel Papua, Antonius Joko Sritomo mengungkapkan, penyediaan layanan backhaul berbasis satelit lantaran belum adanya pembangunan kabel optik di wilayah tersebut.
“Investasinya cukup besar untuk membangun kabel optik di wilayah tersebut, sehingga Telkom menggunakan satelit agar akses konektivitas merata di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah pegunungan,” ujar Antonius, di Jayapura, Jumat (10/1/2025).
Sebelumnya, Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, mengatakan bahwa HTS merupakan teknologi dengan desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak (multi-spots beam), sehingga mampu menghasilkan kekuatan pancar satelit yang besar di suatu area yang dilingkupi beam tersebut. Kekuatan pancar satelit ini identik dengan besaran data yang mampu dikirim satelit ke lokasi tersebut.
“Satelit broadband ini memungkinkan sumber daya frekuensi yang dapat digunakan berulang (frequency reuseable), sehingga hal ini berpotensi untuk menaikkan jumlah kapasitas yang dimiliki satelit HTS,” jelas Lukman saat peluncuran Satelit Merah Putih 2 di Florida, Amerika Serikat pada 21 Februari 2024.
Lukman bilang satelit HTS akan dimanfaatkan untuk membantu pemerataan digital di Indonesia melalui penyediaan layanan backhaul berbasis satelit, mengembangkan bisnis maritim di Indonesia, dan mendukung kedaulatan data dengan mengurangi kebergantungan kapasitas satelit asing.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, Satelit Merah Putih 2 ini dengan kapasitas hingga 32Gbps membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia. Sebelumnya Telkom telah meluncurkan Satelit Merah Putih pada 2018 dengan penempatan pada slot orbit 108 BT.
“Satelit Merah Putih 2 menjadi harapan sekaligus wujud komitmen Telkom untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut yang kami miliki. Telkom meyakini dengan adanya pemerataan akses informasi ini diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi masyarakat di berbagai aspek,” ujar Ririek. (Zulkifli)