Jayapura – Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXII bakal berlangsung di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur tahun 2028 mendatang.
Pj Gubernur Papua, Ramse Limbong dalam paparannya dihadapan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, ristek, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan, mengusulkan babak Pra kualifikasi PON 2024 cabang olahraga khusus untuk provinsi di timur Indonesia dapat di gelar di Tanah Papua sendiri.
“Saya mengusulkan dan berharap babak pra kualifikasi menuju PON XXII dijadikan satu zona atau grup untuk provinsi di tanah Papua, semoga nantinya atlet terbaik dari tanah Papua ini yang akan mewakili masing-masing wilayahnya pada PON 2028 NTB-NTT,” ujarnya.
Dikatakan, fasilitas dan venue eks PON harus dimanfaatkan dengan baik. Sehingga diharapkan kepada Komisi X dan Kemenpora dalam kunjungan kerjanya ke Jayapura, dapat mengusulkan kepada KONI dan Menpora untuk kedepan babak pra kualifikasi PON untuk Provinsi di Tanah Papua dibentuk dalam satu zon, karena itu sudah sangat membantu dari sisi anggaran.
“Dengan kondisi fiscal anggaran yang menurun drastis pasca pemekaran daerah otonomi baru, jika babak kualifikasi PON hanya bertanding di wilayah Papua itu sangat membantu,” katanya.
Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Papua, Daud Henry Arim menyampaikan mendukung usulan Pj Gubernur Papua untuk babak pra kualifikasi PON dibentuk satu zona bagi provinsi di tanah Papua.
“Saya mendukung usulan Pj Gubernur Papua terkait zona pra pon kedepan dapat mengakomodir zona wilayah Papua untuk melaksanakan pra pon sendiri. Mengingat Papua sudah ada 6 provinsi. Apalagi selama ini Papua selalu dirugikan jika berlaga diluar bumi Cenderawasih,” ujarnya.
Daud berharap, usulan dari Pj Gubernur Papua harus mendapat dukungan dari seluruh Gubernur, Koni dan induk cabang olahraga di seluruh provinsi se tanah Papua.
“Saya pikir ini gagasan dan usulan yang sangat baik, namun perlu ada dukungan dari semua stakeholder di masing-masing provinsi, sehingga gagasan ini bisa sampai ke Menpora dan Koni Pusat, dan kita harus menyuarakan ini kepada induk organisasi olahraga mengingat waktu penyelenggaraan pra PON yang sudah tidak lama lagi,” ucapnya.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifa Sjaifudian menyambut baik ide dan usulan untuk wilayah Papua ada Zona Pra PON Sendiri. Mengingat Tanah Papua sekarang sudah ada enam provinsi.
“Ini usulan yang sangat baik, dan dalam rombongan kerja Komisi X DPR RI ada juga pihak Kemenpora supaya usulan ini akan kita bahas bersama Menpora dan KONI,” katanya.
Hetifa berharap eks venue-venue yang telah dibangun untuk PON dapat dimanfaatkan dengan baik, selain untuk meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) juga untuk mempersiapkan atlet-atlet Papua berlatih.