Jayapura – Sehat adalah hak dasar anak untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal. Sebagai upaya melindungi anak dari ancaman penyakit, imunisasi rutin diberikan semenjak usia bayi hingga usia sekolah. Walau imunisasi efektif dalam mencegah penyakit dan diberikan secara gratis, masih banyak terjadi penolakan di masyarakat.
Hoaks dan misinformasi yang beredar terkait dengan imunisasi dan juga efek sampingnya, menjadi salah satu yang sering membuat masyarakat ragu mengajak anak-anak mereka mendapatkan hak mereka untuk diimunisasi.
Menyadari hal itu, Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), didukung oleh UNICEF Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+), melalui inisiatif ‘Jaga Bersama’ menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Kesehatan di Kota Jayapura pada 6-7 November 2024.
Bertepatan pada momentum Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pelatihan ini bertujuan untuk membangun keterampilan komunikasi perubahan perilaku perwakilan anak muda, guru, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan penerimaan dan partisipasi masyarakat pada imunisasi menggunakan metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP).
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 49 orang peserta yang berasal dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Aminuddin Mohammad Ramdan selaku Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Papua, menyampaikan komitmen penuh UNICEF untuk pemenuhan hak anak.
Menurutnya, setiap anak memiliki hak untuk terlindungi dari ancaman berbagai penyakit yang mengancam jiwa serta tumbuh dan berkembang secara optimal, tanpa memandang status sosial ekonomi, pekerjaan, suku dan agama termasuk untuk anak-anak yang tidak sekolah.
“Adanya kegiatan ini bentuk komitmen kami dalam memenuhi hak tersebut. Imunisasi sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan terbukti mencegah jutaan kematian di seluruh dunia, wajib diberikan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan haknya dalam tumbuh sehat sehingga dapat mencapai cita-citanya, “ kata Aminuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, menyambut baik inisiatif kolaborasi bersama untuk dapat meningkatkan capaian imunisasi. Dirinya mengatakan, Pemerintah Kota Jayapura memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk anak muda dalam menyukseskan capaian imunisasi.
“Dengan adanya kegiatan yang diinisiasi oleh UNICEF ini, kami yakin para anak muda mendapatkan bekal ilmu yang cukup untuk melakukan edukasi sehingga dapat meningkatkan minat Masyarakat, termasuk teman sebaya untuk menyukseskan imunisasi,” ucap Ni Nyoman usai kegiatan, Kamis (7/11/2024).
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Ellen Montolalu, mengapresiasi pelibatan sektor pendidikan dalam menyukseskan pelaksanaan imunisasi di Tanah Papua.
“Kami mengapresiasi inisiatif UNICEF dalam pelibatan sekolah dan guru ini. Kami menyadari pentingnya imunisasi dalam mencegah anak murid terkena berbagai penyakit. Kami berkomitmen untuk mendukung imunisasi secara menyeluruh, dengan menjadikan sekolah sebagai lokasi pemberian imunisasi serta edukasi kepada orang tua dan anak,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Jayapura, Jenny Suebu, menyampaikan harapannya terhadap pelibatan anak muda dalam kegiatan ini.
“Kesehatan anak-anak kita adalah tanggung jawab bersama. Melalui program ini, kami berharap para peserta bisa menjadi pelopor dalam menyebarluaskan informasi yang benar dan akurat mengenai imunisasi. Anak-anak di Tanah Papua membutuhkan perlindungan agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, dan imunisasi adalah salah satu langkah penting untuk mewujudkannya,” ujar Jenny Suebu. (Sari)