Jayapura – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen melakukan blusukan ke pasar pagi Paldam, dan berdialog dengan warga Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Rabu (6/11/2024).
Gelombang dukungan masyarakat belakang Masjid Raya, Asrama Polisi, Kloofkamp, Apo Bukit Barisan, Apo Pantai dan sekitarnya terhadap pasangan Mari-Yo terus datang sampai dengan kampanye dialogis berakhir pada Pukul 11.00 Waktu Indonesia Timur.
Welmince Moai, pedagang pasar ketika ditemui meminta Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen ketika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua, bisa memperhatikan para pedagang, dan membenahi pasar, serta menyediakan lapak jualan yang layak.
“Terimakasih bapak sudah datang lihat kami di pasar. Mungkin ke depan bisa siapkan lapak yang layak untuk kami para pedagang,” kata mama Moai.
Sementara saat bertemu warga Kelurahan Gurabesi. Pasangan Mari-Yo mendapat keluhan soal ketersediaan air bersih, infrastruktur jalan, dan saluran drainase yang berada di komplek perumahan warga.
“Saat ini kami butuh pipa air dan bak penampungan air bersih, sebab selama ini kebutuhan air di jatah per jam setiap hari. Sementara jumlah warga sangat banyak,” kata Jamaludin, Ketua RT01 Apo Bukit Barisan.
Menurut ia, bantuan bagi warganya terakhir di dapat saat kepemimpinan mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu. Namun sampai saat ini belum ada perhatian lagi.
“Banyak warga yang datang dan tinggal di komplek kami. Makanya kebutuhan air bersih sangat diperlukan. Intinya, kami butuhkan swadaya air bersih,” ujarnya.
Sementara Septinus Ap meminta Mari-Yo untuk memperhatikan jalur drainase yang terbentang dari Asrama Polisi (Aspol) sampai dengan Paldam kondisinya perlu perbaikan.
“Banyak talud drainase yang rusak akibat diterjang banjir beberapa tahun lalu, sehingga kami minta bantuan bapak untuk perbaiki itu mengingat saat ini curah hujan mulai meningkat,” kata Septinus.
Menanggapi itu, Calon Gubernur Papua Matius Fakhiri berjanji akan membantu apa yang diperlukan warga. Hanya saja, ia meminta agar apa yang dibutuhkan dirincikan secara baik agar tidak salah.
“Kami akan bantu, saya minta dirincikan secara baik. Untuk pengerjaan silahkan dirembuk bersama warga. Saya tidak mau apa yang dibantu dikerjakan tidak serius,” kata Fakhiri.
Dalam kesempatan itu juga, Matius Fakhiri kembali menegaskan soal bagaimana memperkuat sinergitas, untuk mencapai hasil yang lebih baik dari pada yang bisa dicapai secara individual.
“Tidak boleh ada pengkotak-kotakan. Saya minta kita semua pecinta Mari-Yo harus pastikan tidak boleh ada perbedaan. Makanya Mari-Yo hadir untuk memastikan Papua adalah rumah bersama. Tidak boleh ada sekat suku, ras, agama dan sebagainya. Kebhinekaan di Papua harus menjadi bagian terpenting untuk kemajuan di Tanah Papua,” tegasnya.
Dia mengatakan, pasangan Mari-Yo membawa visi besar mewujudkan Papua Cerah atau Papua Cerdas, Sejahtera dan Harmoni. Visi ini memiliki arti yang sangat besar bagi masyarakat Papua, sebab masyarakat Papua saat ini membutuhkan pemimpin yang dapat membawa perubahan Papua menjadi cerah.
“Mari-Yo sedang menyiapkan grand design untuk mendukung program pemerintah pusat dalam rencana memberikan makan gratis kepada masyarakat Indonesia, program tersebut juga akan berkaitan dengan mewujudkan Papua sehat dan bebas dari stunting,” jelasnya.
“Selain itu, memberikan kehidupan yang layak kepada masyarakat Papua juga akan menjadi kerja penting kami, seperti memastikan semua rumah yang ditempati oleh masyarakat Papua adalah rumah layak huni,” tambahnya.
Program inti yang dipaparkan pasangan Mari-Yo adalah Mace Kasih Jalan, yakni Mahasiswa Cerdas, Kartu Sehat Ibu Hamil, dan Jaminan Sosial Lanjut Usia, yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat Papua.