Jayapura – Akhirnya perjuangan seorang Tokoh Pemuda asal Tolikara, Laringgen Kogoya, S. IP yang begitu gigih dalam meraih gelar Sarjana dan cita citanya, tidak sia sia.
Namun ia akui, dibalik keberhasilannya itu, ada uluran tangan seorang Penjabat (Pj) Bupati Tolikara, Marthen Kogoya yang selalu memberikan motivasi dan menyemangatinya agar tidak mudah putus asa.
Untuk itu, Tokoh Pemuda Tolikara, Laringgen J. Kogoya, S.IP menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kepemimpinan Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Tolikara, Marthen Kogoya, atas keberhasilannya dalam menyalurkan dana pendidikan kepada seluruh mahasiswa-mahasiswi asal Tolikara yang sedang menempuh pendidikan di berbagai daerah.
Pernyataan ini disampaikan Laringgen Kogoya kepada sejumlah wartawan usai menggelar ibadah syukuran Wisuda atas keberhasilannya meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Universitas Yapis Papua atau UNIYAP Jayapura, pada Sabtu 10 Agustus 2024.
Bahkan, Laringgen mengaku, jika terobosan yang dibuat oleh Pj. Bupati Marthen Kogoya melalui aplikasi Simara (Sistem Informasi Mahasiswa Tolikara) sangat membantu para mahasiswa, termasuk dirinya.
“Jadi, masyarakat yang punya anak-anak kuliah di luar Papua yang benar-benar tidak mampu, sangat terbantu dengan adanya aplikasi Simara ini,” ujarnya.
Menurut Laringgen Kogoya, aplikasi Simara menjamin bahwa transparansi dan akurasi data.
“Sehingga, dengan Simara, jumlah data penduduk Tolikara otomatis terhubung dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dari masing-masing kampus. Jadi, tidak ada yang bisa memanipulasi data,” jelasnya pemuda asal Tolikara itu.
Selain itu lanjutnya, aplikasi ini juga mengharuskan mahasiswa mengunggah berbagai dokumen seperti kartu keluarga, KTP, kartu mahasiswa, dan dokumen dokumen lainnya.
“Saya masuk kuliah tahun 2020-2021 dan awalnya tidak mendapat bantuan Simara. Saat itu saya hampir putus kuliah karena keterbatasan dana, tapi berkat dorongan Pak Pj Bupati melalui aplikasi Simara ini, saya bisa melanjutkan studi,” ungkap Laringgen.
Laringgen juga menyebut jika aplikasi ini juga menjangkau mahasiswa Tolikara yang kuliah di luar negeri.
“Bahkan mahasiswa di luar Indonesia pun bisa mendapatkan bantuan, asalkan mereka terdaftar sebagai penduduk Kabupaten Tolikara,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Laringgen Kogoya juga menyampaikan keunggulan lain dari aplikasi Simara adalah kemampuannya dalam memverifikasi data akademik mahasiswa.
“Bahkan nilai IPK mahasiswa, sebelum orangtua atau saudara tahu, pemerintah sudah mengetahuinya. Ini membuat saya bangga,” ucapnya.
Namun, Laringgen berharap aplikasi Simara ini dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan secara konsisten.
“Aplikasi ini bisa menjadi solusi untuk mencegah putus kuliah karena masalah biaya, yang sering kali menjadi akar dari berbagai masalah sosial di Papua,” tandas Leringging Kogoya.
Untuk itu, dengan inovasi aplikasi Simara ini, Laringgen berharap semua daerah di Papua dapat mengikuti seperti yang diterapkan oleh pemerintah kabupaten Tolikara untuk mengoptimalkan pengelolaan dana pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Papua.
“Saya berharap, aplikasi Simara di Kabupaten Tolikara bisa menjadi contoh bagi kabupaten lainnya bahkan juga provinsi besok siapa yang jadi gubernur, dia harus bisa juga menggunakan aplikasi Simara ini,” harapnya. (TIara).