Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

Puncak Perayaan HUT ke- 96 Masuknya Injil di Ohey Yokhobha, Pdt Renhad: Injil Telah Merubah Tatanan Kehidupan Masyarakat

Tampak para tokoh agama, perwakilan keluarga pelaku sejarah masuknya injil serta tamu undangan saat merayakan puncak peringatan masuknya injil di Ohey Yokhobha.

 

 

Kabupaten Jayapura – Tokoh agama dari berbagai denominasi gereja menegaskan masuknya injil di kampung Asei telah merubah tatanan kehidupan masyarakat.

Demikian disampaikan Pendeta Renhard Ohhe saat menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 96 Pekabaran Injil Ohey Yokhobha, di Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (1/7/2024).

Menurut Pdt Renhad, dulunya Asei ini merupakan salah satu kampung di Sentani yang memiliki kekuatan Okultisme atau penyembahan berhala yang ditakuti seluruh Sentani. Dimana masyarakat disini saling membunuh, membenci, dan tinggi dengan rasa iri hati.

“Tapi setelah injil masuk, semua tatanan masyarakat asei telah mengalami banyak perubahan. Karena itu, kita patut mengucap syukur kepada Tuhan,” ujarnya.

Dikatakan, walaupun banyak perbedaan pendapat dari marga, denominasi gereja yang ada saat ini tetapi semua masyarakat (jemaat) tetap bersatu memegang teguh Injil.

“Sehingga kami bisa bersama sama merayakan sejarah masuknya Injil ke- 96 tahun ini. Jadi banyak perubahan, keberhasilan, capaian, yang Injil sudah lakukan bagi generasi Ohey Yokhobha,” jelasnya.

Ia menegaskan, untuk menuju 1 abad masuknya injil di Ohey Yokhobha, baik gereja GKI dan seluruh denominasi gereja yang ada di Ohey, berkomitmen untuk bersatu.

“Termasuk anak – anak Tuhan yang sudah berhasil. Saya juga berharap kedepan, banyak anak anak Ohey yang dipakai Tuhan, dapat pergi memberitakan Injil ke wilayah – wilayah lain di seluruh Tanah Papua” harap Pdt Ohhe.

Di tempat yang sama, Ketua panitia sejarah masuknya Injil di Ohey Yokhobha, Dantje Nere mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan semua pihak yang sudah terlibat.
Sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

Menurut Dantje, perayaan HUT masuknya injil di Ohey Yokhobha ini dilakukan agar sejarah tersebut dapat diketahui dan diingat oleh seluruh jemaat terutama generasi muda Papua.

“Sehingga semua prosesi kita lakukan termasuk prosesi dari kampung netar dalam mengingat kilas balik dari masuknya Injil. Jadi ada hal berharga, seperti babi yang memiliki taring, gelang, yang ada saat itu di bawa ke Netar atas perintah Ondofolo Besar pada waktu itu,” kata Dantje.

“Kemudian atribut dari hasil sejarah masuknya Injil untuk generasi muda Papua diantaranya, satu Gereja, dua tugu, dan tulisan sejarah masuknya Injil,” tambahnya.

Diketahui, berbagai prosesi sejarah dilakukan saat puncak peringatan masuknya injil ini guna mengingat kilas balik atau awal mula masuknya Injil pertama kali di Ohey Yokhobha pada 1 Juli 1928 hingga 1 Juli 2024.

Puncak acara ini juga berlangsung meriah karena dihadiri oleh 17 jemaat dari sepuruh denominasi gereja yang ada di Tanah Papua.

Artikel Terkait

JOAN Tutup Debat Pertama dengan Closing Statement yang Memukau dan Bijaksana

Jems

Temui Cawagub Aryoko, PGRI Curhat Soal Kondisi Pendidikan di Pedalaman

Jems

Pangkoopsud III Berharap Kehadiran TNI AU Harus Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat

Jems

Ester Yaku Gugat Pansel DPRK Kabupaten Jayapura ke PTUN

Jems

Ketua Peradilan Adat Minta Masyarakat Hargai Kerja Pansel DPRK

Jems

Soal Jabatan Ketua DPRK Defenitif, DPC GAMKI Dukung Keputusan Partai Pemenang

Jems

Dilantik Menjadi Anggota DPRK, Mashita Idar Gelar Syukuran Bersama Kerabat dan Pendukung

Jems

Penunjukan Siapa yang Menduduki Ketua DPRK Jayapura Hak Prerogatif Partai Pemenang

Jems

Aktivis Politik Kabupaten Jayapura Berharap Ketua DPRK Dijabat Orang Asli Papua

Jems

Leave a Comment