Pasific Pos.com
Headline

Masyarakat Minta TNI, Polri Dan KKB Tinggalkan Bibida

Masyarakat Distrik Bibida Paniai. (Foto : Istimewa)

Timika – Masyarakat kampung Bibida, berharap agar aparat keamanan baik TNI maupun Polri serta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) meninggalkan daerahnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kampung Kugapa Distrik Bibida, Domianus Songganauw. Dijelaskannya pula bahwa saat ini warga telah meninggalkan kampung halaman, lantaran situasi keamanan yang tidak stabil.

“Kami tinggalkan kami punya gunung, kami tinggalkan kami punya kali, kami tinggalkan kami punya rumah, kami tinggalkan ternak dan gunung. Kami ingin mau pulang, tetapi kami takut. Kami akan kembali ketika situasi sudah aman,”ucapnya dengan penuh air mata.

“Apapun namanya, biar OPM atau KKB bahkan TNI non organik harus kosongkan Bibida. Kami saat ini trauma, mendengar tembakan sana sini, itu membuat kami takut. Namun kami akan aman dan terlindung jika Kantor Polsek dibangun disana, lahannya sudah kami siapkam,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk menegaskan, Pemprov Papua Tengah bersama Pemda Kabupaten Paniai serta TNI-Polri telah siap memfasilitasi masyarakat untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

“Tadi masyarakat sampaikan ingin secepatnya kembali ke Bibida. Danrem telah sampaikan kepada kami daerah Bibida sudah kembali aman. Sehingga saya sudah sampaikan agar TNI/Polri dan Pemda Paniai untuk segera memfasilitasi dan mengatur mekanisme serta teknis masyarakat kembali ke kampung mereka masing-masing,” Pj. Bupati kepada wartawan yang mengikuti kunjungan ini.

Saat ini tercatat 1.883 warga yang memilih untuk mengungsi. Atas kejadian ini pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat bagi masyarakat Bibida selama 14 hari.

“Jadi masyarakat ini mengungsi sudah 1 minggu, sehingga kita buat status tanggap darurat selama 14 hari. Para pengungsi ini adalah tanggungjawab pemerintah. Sehingga selama dalam pengungsian kami dari pemerintah telah menyiapkan segala kebutuhan masyarakat, baik dari sisi kebutuhan makan minum, kesehatan dan tim trauma healing,”tegasnya.

Lanjutnya dalam pengamatannya tidak ada masyarakat yang terserang penyakit dan semuanya mendapatkan asupan makanan selama dalam pengungsian. Ia juga senang kehadirannya diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Selama pertemuan tadi masyarakat duduk, diam dan mendengar, ini menandakan masyarakat disini memiliki budaya dan santun serta menghargai upaya pemerintah untuk membantu mereka. Dengan begini saya percaya masyarakat akan segera pulih secara psikologis dan siap untuk kembali kampung halaman mereka, ujarnya

Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menyiapkan beras 10 ton, minyak goreng, supermie, garam, makanan tambahan balita dibawah 5 tahun, pemberian makanan ibu hamil, susu balita dibawah 5 tahun, susu anak-anak diatas 5 tahun, sembako, menyiapkan tenda. Selain itu juga telah disiapkan bantuan Rp2 miliar untuk pembangunan sekolah TK dan SMP YPPGI yang dibakar.

Sementara itu Danrem 173/PVB, Brigjen Frits Wilem Richard Pelamonia menjelaskan saat ini kondisi di Distrik Bibida, Paniai Timur, Dogomo dan Duma-dama telah dinyatakan aman dan terkendali.

“Saya sendiri yang memimpin operasi dan saya telah sampai di ujung Distrik Bibida. Hari ini saya pastikan daerah tersebut sudah aman dan terkendali. Saat ini sudah tidak ada anggota TNI-Polri non organik yang beroperasi disana, yang ada hanya anggota organik Paniai, yang tugasnya untuk menjamin keselamatan masyarakat Paniai,” ujar Brigjen Frits.

Leave a Comment