Ketua GKI Klasis Sentani, Pdt. Albert Suebu didampingi peserta seminar saat membuka seminar tentang sejarah masuknya injil di Ohey Yokhobha.
Kabupaten Jayapura – Sebanyak 17 Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) se- Sentani Timur melakukan seminar sejarah masuknya Injil di Ohey Yokhobha di Gereja GKI Filadelfia Asei Nolokla kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Sabtu (15/6/2024).
Seminar ini dibuka oleh Ketua GKI Klasis Sentani, Pdt. Albert Suebu yang ditandai dengan menabuh tifa.
Ketua Klasis GKI Sentani Pdt. Albert Suebu mengatakan seminar tersebut diprakarsai oleh 17 jemaat se- Sentani Timur untuk memperingati 96 tahun Injil masuk di kampung Ohey Yokhobha pada 1 Juli mendatang.
Menurut dia, berbagai rangkaian kegiatan yang sudah ditetapkan untuk mereka laksanakan, sebelum pada puncaknya 1 Juli 2024 mendatang, salah satunya pelaksanaan seminar tentang sejarah Pekabaran Injil di kampung Ohey Yokhobha yang dilaksanakan Jemaat GKI Filadefila Nolokla.
“Harapan saya melalui seminar yang dilakukan ini, dapat memperkaya, mempertebal kehidupan spiritualitas dari semua orang yang ada di wilayah Sentani Timur,” ucapnya.
“Sehingga jemaat yang berada di Sentani Timur, maju dalam pekerjaan pelayanan kepada Tuhan. Baik pekerjaan secara struktural, tetapi juga pekerjaan dalam hal spiritualitas dalam pelayanan. Sebab kita memiliki pedoman tata gereja GKI dari petunjuk teknis dari seluruh pekerjaan sangat lengkap,” sambungnya.
Ia menilai, masuknya Injil di kampung Ohey Yokhobha berdampak pada klasis yang ada tengah, barat dan timur. Karena 53 jemaat baik yang berada di Sentani Timur, Sentani Tengah, dan Sentani Barat merupakan satu kesatuan.
“Oleh karena itu, di momen ini saya mengajak kepada 53 jemaat di Klasis Sentani untuk ikut mendukung dan bersama – sama dapat hadir pada puncak peringatan 96 tahun masuknya Injil di kampung Ohey Yokhobha pada 1 Juli 2024 nanti,” pungkasnya.
Penjabat ( Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo yang diwakili oleh Kepala Distrik Sentani Timur, Esli Suangburaro menyampaikan selamat atas terlaksananya Seminar sejarah masuknya Injil di Ohey Yokhobha.
Terlepas dengan perkembangan yang ada, menurut Esli sejarah masuknya Injil tidak boleh dilupakan tapi harus selalu diingat.
“Sebab injil itu merupakan kekuatan bagi kita orang percaya. Karena itu, seminar yang dilakukan ini diharapkan bukan hanya sebatas menambah pengetahuan tentang sejarah injil bagi kita, tapi juga diharapkan dapat berdampak pada masyarakat luas terlebih bagi generasi muda kita kedepannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua panitia sejarah masuknya Injil di Ohey Yokhobha, Dantje Nere mengatakan, seminar sejarah masuknya Injil di Ohey Yokhobha merupakan rangkaian kegiatan sebelum puncak peringatan pada pada 1 Juli 2024 mendatang.
“Tujuannya adalah untuk sejarah kita sendiri, dari lisan lalu kita buat secara tulisan. Sehingga ini menjadi sejarah bagi GKI ditanah Papua bahwa dalam sejarah pekabaran Injil di Sentani, ditulis dan disampaikan orang Sentani sendiri, bukan dari orang lain,” ujarnya.
Dikatakan, seminar ini juga dilakukan supaya dapat menangkis hal – hal negatif dari perkembangan yang ada sekarang.
“Harapan saya, dengan adanya seminar yang dilakukan ini kiranya dapat mencatat masuknya Injil di Yobhe Yokhobha. Supaya ini benar – benar menjadi sejarah masuknya Injil, baik dalam tulisan, referensi, literasi, yang teruji secara ilmiah,” harapnya.