Keerom – Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun Kembali mencanangkan program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat Provinsi Papua di Kabupaten Jayapura dan Keerom, Selasa, 4 Juni 2024.
Dalam kunjungan kerjanya di dua kabupaten tersebut, Pj Gubernur didampingi Pj Ketua PKK Papua, Linda Onibala bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Gubernur Ridwan menyatakan agenda imunisasi Polio sangat penting bagi anak-anak, sebab merupakan program nasional yang mesti ikut disukseskan pemerintah daerah.
“Anak-anak adalah salah satu kelompok rentan yang berisiko tinggi terinfeksi penyakit berbahaya. Salah satunya adalah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan dapat menyebabkan kematian,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mensukseskan dan mendukung kegiatan pemerintah pusat tersebut untuk menciptakan generasi emas Papua di 2045 mendatang.
“Anak – anak ini harus dipersiapkan dengan baik karena mereka adalah generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan Papua di masa mendatang,” bebernya.
Ridwan memaparkan, penyakit polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio dan sangat sulit untuk diobati, berbeda dengan Stunting yang masih bisa ditangani.
Oleh karena itu diharapkan dukungan dari pemerintah daerah kabupaten Keerom dan Jayapura untuk sama-sama kita bekerjsama untuk mencegah penyakit ini dengan melakukan memastikan anak-anak memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.
“Saya mohon dukungan dan kerjasama dari Pj bupati Jayapura Bupati Keerom serta dukungan masyarakat semoga kita punya anak-anak ke depan itu jadi anak-anak yang sehat dan mereka adalah generasi penerus kita untuk membangun Papua kedepan,” tegasnya
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum mengatakan cangkupan imunisasi polio pada pekan kedua untuk provinsi Papua baru mencapai 21,1 persen per 3 Juni 2024.
“Di mana pada posisi pertama yakni Kabupaten Sarmi yakni 51,1 persen, kedua Keerom 37,5 persen, lalu ketiga Supiori 37,1 persen, keempat Biak Numfor 32,9 persen, kelima Kabupaten Jayapura 24,2 persen, keenam Kota Jayapura 14,5 persen, ketujuh Yapen 9,2 persen, kedelapanWarope 6,9 persen dan terakhir Mamberamo Raya 3,5 persen,” katanya.