JAYAPURA – Komisi III DPR Papua secara resmi, Rabu 29 Mei 2024 menggelar Rapat Kerja dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua.
Pada kesempatan tersebut, Komisi III DPRP juga mengundang KONI Papua untuk membahas aset pemerintah yang dikelola KONI serta dukungan anggaran bagi Kontingan Papua pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
“Raker ini kami mengundang mitra kerja. Meski KONI adalah mitra kerja Komisi V tetapi kami Komisi III yang membidangi aset dan anggaran mengundang teman-teman KONI untuk membahas aset dan dukungan ke PON. Karena isu ini telah mendapat perhatian yang cukup luas dari masyarakat,”ungkap Ketua Komsisi III Benyamin SE,M,Si saat membuka Raker tersebut di Hotel Horison, Kota Jayapura.
Pada Raker tersebut terungkap bahwa Pemerintah Provinsi Papua belum memberikan penjelasan terkait nominal atau berapa alokasi anggaran yang disiapkan untuk mendukung kontingen Papua ke Aceh-Sumatera Utara.
Sehingga Komisi III DPRP berinisiatif akan menggelar pertemuan lanjutan dengan Komisi V DPRP untuk rapat bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan KONI.
“Komisi III akan menggelar rapat bersama dengan komisi V untuk membahas dukungan anggaran kontingen Papua ke PON. Setelah itu kita lanjutkan dengan Rapat bersama TPAD dan KONI. Segera akan kita lakukan untuk mengetahui dukungan besaran alokasi anggaran bagi kontingen Papua,”tegas Benyamin.
Pada Raker ini juga dibicarakan aset-aset yang ditangani KONI maupun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang harus dikelola dengan baik untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD). Aset-aset itu antara lain pengelolaan Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih, Lapangan Mandala dan Wisma Atlet.
“Fiskal Provinsi Papua sekarang dalam posisi krisis. Oleh karena perlu penanganan aset-aset untuk menambah PAD kita,”kata Benyamin.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua,George Weyasu,SH menyampaikan apresiasi kepada DPR Papua yang memberikan perhatian kepada para atlet dan kontingen Papua yang sedang bersiap untuk bertanding di PON XXI.
“Pertemuan ini sangat baik, terkait aset daerah yang dikelola oleh KONI tapi juga dukungan anggaran menuju PON Aceh-Sumut. Mengingat waktu kita yang singkat tinggal tiga bulan ini, kami juga berharap bisa mendapatkan kepastian dukungan Pemerintah Papua untuk persiapan kontingen Papua menuju PON XXI,” ungkap Weyasu.
Ia mengingatkan DPRP dan Pemprov Papua bahwa deadline pembayaran kontribusi kontingan dari tiap provinsi kepada PB PON Aceh-Sumut harus sudah dibayar pada bulan Juni untuk akomodasi, makan minum dan transportasi.
“Apabila tidak dibayar maka kontingen Papua dipastikan tak ikut PON karena kita tidak membayar kewajiban kontribusi kepada penyelenggara PON Aceh-Sumut,”ujarnya mengingatkan.
Sebelumnya KONI dengan Bidang Pembinaan Prestasi dan beberapa bidang lain, awal pekan ini menggelar pertemuan menindaklanjuti surat KONI Pusat terkait long list data atlet yang segera kita harus merampungkan.
Menurut Weyasu data atlet yang belum dimasukan ke long list sekitar 28 cabor. Usai long list, kata Weyasu, PB PON XXI akan membuka pendaftaran oficial bagi setiap kontingen. “Kita harap di minggu ini atau minggu depan sudah bisa mereka masukan dan kita lengkapi,” ujarnya.