BOVEN DIGOEL – Tepung sagu kering dengan merek Menggidtop dan Okgiyat Ngu Rigiwon merupakan produk lokal yang dibuat oleh kelompok tani sagu yang berasal dari Kampung Aiwat dan Subur, Distrik Subur, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan.
Produk tepung sagu ini awalnya diproduksi secara manual oleh kelompok tani sagu di Kampung Aiwat dan Kampung Subur, sehingga proses pembuatannya memakan waktu yang lama dan hasil produksinya juga sedikit.
Kelompok-kelompok tani sagu ini juga mengalami kendala dari sisi modal serta pemasaran untuk menjual produk mereka.
Padahal di Papua tepung sagu memiliki pasar yang luas sebab menjadi bahan pokok pembuatan berbagai jenis makanan khas Papua sehingga menjadi salah satu bahan yang wajib ada di dapur keluarga.
Tunas Sawa Erma (TSE) Group sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Papua, menyadari potensi dari tepung sagu yang dikelola secara mandiri oleh kelompok-kelompok tani ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Maka, dengan niat yang lurus, TSE Group menyalurkan bantuan berupa 2 (dua) unit mesin pengolah sagu kepada kelompok tani Sagu Menggidtop di Kampung Aiwat dan kelompok tani sagu Koki di Kampung Subur. Tidak hanya bantuan mesin, TSE Group juga membantu pemasaran dan penjualan dengan memberikan bantuan packaging yang dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Langkah yang dilakukan TSE Group sejalan dengan program perusahaan dalam pengembangan lingkungan sosial masyarakat Papua melalui Corporate Social Contribution (CSC).
“Komunitas kami dibentuk pada tahun 2022, awalnya begitu banyak kendala yang kami hadapi. Mulai dari kurangnya modal hingga pemasaran, namun kami bersyukur ketika pihak perusahaan hadir mendukung usaha mandiri kelompok kami. Dukungan itu ditunjukan dengan bantuan mesin sagu dan pemasaran,” ungkap bendahara kelompok, Della Monsoben.
Berkat usaha serta kerja keras yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tani sagu dan dukungan dari TSE Group, kini penjualan tepung sagu mereka terus mengalami peningkatan.
Hal ini dapat dilihat melalui banyaknya permintaan pasar yang berdatangan dari Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Merauke.
Tepung sagu merupakan produk olahan turunan dari komoditas sagu. Sagu sendiri merupakan salah satu bahan pangan pokok tradisional masyarakat yang berada di wilayah Papua. Produk tepung sagu dapat digunakan sebagai bahan utama atau tambahan dalam membuat makanan khas dari Papua seperti Papeda, Sagu Sep, sagu bakar dan kue-kue tradisonal lainnya.
Kandungan nutrisi terbanyak di dalam sagu adalah karbohidrat murni. Karbohidrat ini masuk dalam kategori makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak untuk bahan energi dan fungsi otak. Sagu mengandung nutrisi seperti 355 kalori, 85,6% karbohidrat, 5% serat, 0,5 gram protein per 100 gram sagu.