Bahas Perkembangan Situasi dan Percepatan Pembangunan
Jayapura – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han bertemu dengan Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS) dan Tokoh Adat Suku Sentani, di Makodam XVII/Cenderawasih, Rabu (3/1/2024).
Dalam pertemuan ini, para tokoh adat atau sering disebut Ondofolo menyampaikan berbagai pendapat dan saran serta memberikan masukan bagi Kodam dalam menyikapi situasi, termasuk bagaimana ke depan untuk membangun Papua.
Pangdam kepada wartawan usai pertemuan mengatakan kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti perkembangan situasi pada tanggal 28 Desember 2023 di Jayapura yang lalu dimana terjadi pembakaran dan pengerusakan beberapa fasilitas umum, fasilitas milik warga dan TNI serta terjadinya korban luka-luka dari warga maupun aparat keamanan TNI Polri.
Pangdam menngatakan bahwa penting memahami dan mengimplementasikan Kasih di Tanah Papua, khususnya di Tanah Tabi. Oleh karenanya Kodam berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tak hanya itu, terkait kejadian pengerusakan dan pembakaran yang terjadi di Jayapura pada 28 Desember 2023, Pangdam mengatakan bahwa kejadian tersebut sudah dirancang oleh kelompok-kelompok tertentu. Namun karena berkat Tuhan dan kerjasama yang baik dari semua elemen masyarakat maka situasi tetap kondusif. “Berkat peran aktif masyarakat dan para tokoh di Jayapura, maka situasi bisa aman,” kata Pangdam.
“Kejadian pembakaran dan pengerusakan itu telah mencoreng harga diri dan kehormatan para Tokoh Tanah Tabi, sehingga pertemuan ini sekaligus untuk mengevaluasi kejadian tersebut agar kedepan tidak terjadi hal-hal yang sama,” tegas Pangdam Mayjen Izak.
Lebih lanjut, Pangdam mengungkapkan dari masukan dan saran dari ASBS dan Para Tokoh Adat Suku Sentani akan menguatkan posisi Kodam dalam mengamankan wilayah Tabi.
“Ini juga sebagai langkah konsolidasi untuk mendukung penciptaan aman di Papua ini, sesuai Inpres No. 9 tentang tugas TNI diantaranya memberikan keamanan dalam percepatan pembangunan di Papua, membantu pelayanan dasar baik kesehatan dan pendidikan dan lain sebagainya, serta melakukan komunikasi sosial dengan seluruh masyarakat Papua dengan Para Raja Raja atau Tokoh Tabi,” ungkapnya.
“Dari pertemuan ini, kita perkuat kemitraan bahwa keamanan di Papua bahwa tidak cukup dengan TNI Polri, namun perlu melibatkan masyarakat Tabi itu sendiri,” tutup Mayjen TNI Izak.
Sementara itu Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Bapak Orgenes Kaway menyampaikan terima kasih kepada Pangdam karena pihaknya dan para Tokoh dan ASBS dihargai dalam membahas bagaimana kedepannya untuk membangun Papua, khususnya di Tanah Tabi.
“Kami merasa hari ini jawaban yang ditunggu-tunggu terjawab, karena kami ingin Papua menjadi tanah aman dan damai yang berpusat di Jayapura. Kami sangat syukuri situasi beberapa lalu situasi tetap kondusif,” jelasnya.
“Sebagai pemilih hak ulayat saya minta maaf atas kejadian pengerusakan dan pembakaran beberapa waktu lalu. Mari kita songsong tahun 2024 dengan baik, dan tidak terulang kejadian yang lalu. Untuk itu saya bersama ASBS dan tokoh Adat akan mensosialisasikan hasil pertemuan dengan Pangdam kepada masyarakat,” ungkap Ketua Dewan Adat.