Jayaoura – Awan gelap menutupi langit-langit kota Jayapura, masyarakat kehilangan pemimpin yang sangat mereka cintai. Bapak Lukas Enembe berpulang ke surga tepat pukul 10.45 di RSPAD Jakarta.
Papua berduka, keluarga berduka, teman berduka, rekan berduka, masyarakat berduka. Itulah kondisi kehilangan yang menyelimuti Papua saat ini, kepergian Lukas Enembe layaknya kehilangan sosok Bapak yang sudah kita kenal sejak lahir.
Jika Indonesia memiliki Soekarno sebagai sosok Presiden pertama yang begitu menawan, punya Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, dan Gusdur sebagai Bapak Toleransi, maka masyarakat Papua memiliki 3 sosok itu di dalam diri seorang Lukas Enembe. Beliau berhasil menjadi sosok bapak yang dirindukan masyarakat Papua.
Tidak main-main, beliau mencurahkan hampir separuh hidupnya untuk membangun tanah Papua, 25 tahun tepatnya beliau mengabdi untuk tanah yang diberkati ini.
Beliau memulai kisah pengabdian sebagai seorang PNS Kantor Sospol Kabupaten Merauke, yang kemudian dilanjutkan menjabat sebagai Wakil Bupati Puncak Jaya periode 2001-2006, kemudian menjabat Bupati Puncak Jaya periode 2007-2012, dan yang terakhir menjabat sebagai Gubernur Papua dari 2013 sampai akhir masa hidupnya.
Lukas Enembe diberi gelar oleh masyarakat Papua dengan sebutan Bapak Bangsa Papua, ini bukan sembarang gelar yang diberikan, Lukas Enembe berhasil mewujudkan keajaiban-keajaiban dari kisah pengabdian beliau sebagai putra asli Papua. Si Anak Koteka yang membangun dengan visi Kasih Menembus Perbedaan.
Lukas Enembe berhasil bertarung melawan keajaiban, berhasil menjadi anak pegunungan Papua pertama yang menjabat sebagai Gubernur untuk tanah Papua.
Seluruh kedukaan ini bukan juga tanpa sebab, 10 tahun kepemimpinan beliau sebagai Gubernur Papua disebut sebagai dekade gemilang untuk Papua. Hal ini didasari oleh fokus kerja beliau yang terbilang sangat banyak, mulai dari infrastruktur, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, perlindungan lingkungan, pengembangan parawisata, pemberdayaan masyarakat, hingga peningkatan akses sosial. Semua ini Lukas Enembe kerjakan selama 10 tahun masa kepemimpinan beliau sebagai Gubernur Papua.
Peninggalan beliau pun bisa kita liat bertebaran dimana-mana, bangunan-bangunan baru di masa kepemimpinan beliau berhasil menambah daya tarik Papua. Renovasi Gedung Gubernur, Pembangunan Gedung MRP, hingga salah satu maskot olahraga Papua saat ini Stadion Lukas Enembe. Ini sepenggal kisah Pembangunan yang beliau berhasil lakukan, kemudian diakhir masa kepemimpinannya, Lukas Enembe berhasil mengadakan Pekan Olahraga Nasional di Papua dengan begitu megahnya, menepati janjinya kepada kawan lama yang sudah pergi terlebih dahulu menghadapi Tuhan Yang Maha Esa, Bapak Klemen Tinal. PON Papua adalah mimpi kebanyakan masyarakat Papua, dimana ada 1 event olahraga terbesar dalam lingkup Nasional diadakan di tanah Papua, PON menjadi mimpi sekaligus keajaiban terakhir yang berhasil Bapak Lukas Enembe berikan untuk masyarakat Papua.
Selamat jalan Bapak Bangsa Papua, selamat jalan Bapak Lukas Enembe sang anak koteka dengan visi kasih menembus perbedaan, terimakasih atas pengabdianmu di atas tanah yang diberkati ini tanah Papua. Kasih dan cintamu akan selalu kami tanam disetiap hati kami.