Jayapura – Untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat Papua selama Natal dan Tahun Baru, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,7 triliun.
Uang tunai tersebut terdiri dari Rp4,65 triliun uang pecahan besar dan Rp50 miliar uang pecahan kecil.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Juli Budi Winantya mengatakan, penyediaan uang tunai tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan nominal dan pecahan yang cukup, serta dengan kualitas yang layak edar.
Adapun perkiraan kebutuhan uang tunai tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan tahun sebelumnya.
“Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi keuangan digital yang meningkat di Indonesia, termasuk Papua,” kata Juli di Jayapura, Jumat (8/12/2023).
Dengan didukung ekosistem pembayaran digital yang semakin cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH), ata Juli, membuat preferensi masyarakat menggunakan transaksi nontunai seperti QRIS, uang elektronik, dan digital banking semakin tinggi, sehingga turut menjaga jumlah kebutuhan uang tunai di masyarakat.
Juli menyebut, Bank Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memastikan ketersediaan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai guna mendukung kelancaran transaksi di masyarakat selama Natal dan Tahun Baru.
Pada kesempatan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua mengimbau masyarakat untuk terus mengutamakan instrumen nontunai dalam melakukan transaksi.
“Antara lain QRIS, uang elektronik, dan digital banking, serta berperilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, berhemat, dan merawat Rupiah guna mendorong kesadaran masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah,” ucapnya.