Jayapura – Persipura Jayapura dan Persewar Waropen yang memilih Stadion Mandala sebagai homebase terancam harus mencari stadion lain.
Hal ini disebabkan masyarakat adat dari Kampung Kayu Batu selaku pemilik hak ulayat kawasan stadion Mandala melakukan aksi pemalangan.
Penanggungjawab aksi/Juru bicara Keondoafian Kampung Kayu Batu Alex Puy mengatakan bahwa aksi palang ini akan berlangsung sampai pemerintah membayar ganti rugi hak masyarakat adat.
“Kami akan palang sampai pemerintah menjawab tuntutan masyarakat adat,” tegasnya.
Alex menyatakan, Persipura Jayapura dan Persewar Waropen untuk sementara silakan mencari stadion lain untuk menggelar pertandingan liga 2 tahun 2023.
“Untuk sementara Stadion Mandala kita palang, silakan cari stadion lain,” tegasnya.
Diketahui, sejak pukul 06.00 WIT pemilik hak ulayat melakukan aksi pemalangan Stadion Mandala.
Masyarakat adat kampung Kayu Batu itu menutup pagar jalan masuk stadion Mandala baik di pintu utara, pintu selatan dan pintu bagian tengah itu disertai daun-daun dan spanduk bertuliskan pemerintah provinsi Papua harus segera memberikan ganti rugi tanah lapangan Mandala yang telah digunakan selama 61 tahun yakni sejak tahun 1962-2023.
Dalam orasinya masyarakat hanya meminta pemerintah menjawab hak-haknya yang sudah dijanjikan sebelumnya.
Sementara skuad Persewar Waropen yang siap-siap berlatih pagi ini terpaksa kembali naik bus karena stadion ditutup.