Jayapura – Para siswa perwakilan Provinsi Papua berhasil mengangkat nama daerah pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional Tahun 2023 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Nur Kholif R. Makalalaq berhasil meraih medali perunggu bidang lomba Fisika Terintegrasi dan Muhammad Rizal meraih medali perunggu bidang lomba Kimia Terintegrasi. Kholif merupakan siswa MA Al-Muhtadin Kabupaten Keerom dan Rizal merupakan siswa SMA Negeri 2 Skanto Kabupaten Keerom.
Dari 34 provinsi peserta KSM, Provinsi Banten menempati urutan pertama perolehan medali dengan 4 emas dan 6 perak. Berbeda dengan penyelenggaraan KSM di tahun-tahun awal, pada perkembangan selanjutnya KSM juga terbuka bagi sekolah selain madrasah, baik SD, SMP juga SMA.
Kepala Bidang Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, H. Hamzah mewakil Kepala Kemenag Papua menegaskan bahwa setiap proses yang telah dilakukan dan hasil yang diraih pada KSM Tingkat Nasional di Kota Kendari Sulawesi Tenggara tahun ini, memberi gambaran bahwa anak-anak Madrasah di Tanah Papua mempunyai kemampuan yang dapat terus dilatih dan dibimbing sebaik mungkin.
“Saya sungguh merasa bangga dengan hasil yang telah diraih dan apa yg mereka tunjukkan pada Ajang KSM 2023 ini,” kata Hamzah di Jayapura, Jumat (8/9/2023).
KSM Tingkat Nasional dan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) Tahun 2023 resmi ditutup Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI,H. Nizar ai Aula Asrama Haji Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, Rabu (5/9/2023) malam.
Nizar mengingatkan para siswa peserta kompetisi bahwa tidak ada artinya medali tanpa proses yang sungguh-sungguh. Sebab medali tanpa proses dan perjuangan hanyalah aksesoris. Menurutnya pengalaman lebih mengena dan lebih mendalam.
Menjadi apapun kelak dan berperan apapun, imbuh Nizar, pastikan orang di sekitar merasa aman dan nyaman. Ia menegaskan untuk jangan pernah jadi masalah bahkan beban bagi masyarakat.
KSM Tingkat Nasional Tahun 2023 mengangkat tema “Mandiri Berprestasi Membangun Kemuliaan Generasi” diikuti 374 orang peserta dari 3 jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs.), Madrasah Aliyah (MA), 11 bidang lomba dengan masing-masing lomba diikuti 34 orang peserta.
Pada jenjang MI bidang lomba adalah Matematika Terintegrasi, dan Sains IPA Terintegrasi. Untuk jenjang MTs., Matematika Terintegrasi, IPA Terpadu Terintegrasi, dan IPS Terpadu Terintegrasi. Pada jenjang MA bidang lomba mencakup Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi.
Untuk diketahui, bersama gelaran Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional Tahun 2023, di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, 3-7 September 2023, terselenggara pula Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES). Walau mengikuti seluruh bidang lomba KSM, Provinsi Papua tidak mengikuti MYRES tahun ini.
Peserta MYRES berjumlah 36 siswa tingkat MA/SMA bidang lomba Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi, Ilmu Sosial Humaniora dan Ilmu Keagamaan, dengan masing-masing 12 orang peserta lomba.
Sejumlah 36 siswa tingkat MTs./SMP mengikuti perlombaan bidang bidang lomba Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi, Ilmu Sosial Humaniora dan Ilmu Keagamaan, juga masing-masing 12 orang peserta lomba.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, KSM dan MYRES hanyalah alat dan sarana untuk memfasilitasi, menemukan, dan membina serta mengembangkan bakat, minat, dan prestasi anak-anak dan bukan merupakan tujuan.
“Tujuan utamanya adalah bagaimana prestasi yang anda capai itu benar-benar memberi manfaat kepada orang lain, dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemajuan bangsa, negara, dan agama,” kata Saiful.
Kegiatan KSM dan juga MYRES terpusat di gedung Perpustakaan Modern Sulawesi Tenggara, Kota Kendari. KSM di Kendari merupakan penyelenggaraan yang ke 11 setelah penyelenggaraan pertama di tahun 2012. KSM dihelat tiap tahun termasuk di masa pandemi secara dalam jaringan (online).
Hadir pada malam penutupan para Kepala Seksi Pendidikan Islam atau tingkat organisasi sejenis dari Kementerian Agama Kabupaten Keerom, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Nabire, 11 orang siswa siswi madrasah dan SMA yang mewakili Provinsi Papua dengan masing-masing satu orang guru pendamping mengikuti penutupan ini.