Jayapura – Akademisi Universitas Muhammadiyah Papua telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan Komunikasi Pariwisata dalam Membangun Sikap Sadar Wisata bagi Masyarakat di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papa.
Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada Rabu dan Kamis, 30 dan 31 Agustus 2023 di Kantor Distrik Muara Tami melibatkan perwakilan masyarakat dari empat kampung yakni, Mosso, Sokuw Mabo, Skouw Sae dan Skouw Yambe.
Indah Sulistiani selaku Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Papua mengatakan, penyelenggaraan kegiatan tersebut terinspirasi dari kunjungan Universitas Muhammadiyah Papua ke Perbatasan RI-PNG beberapa waktu lalu.
Kala itu turis atau wisatawan hanya terfokus pada objek wisata dibatas negara, padahal terdapat sejumlah kampung yang memiliki potensi pariwisata cukup bagus dan beragam.
“Diantaranya objek wisata pemandian air panas, konservasi penyu, surfing, wisata pantai pasang surut, view pantai saat sunrise dan sunset dan banyak lagi,” jelas Indah di Jayapura, Sabtu (2/9/2023).
Kegiatan pegabdian kepada masyarakat ini mengambil tema komunikasi pembangunan pariwisata untuk peningkatan kesadaran bagi masyarakat di kampung Skouw, Distrik Muara Tami.
Indah pun menuturkan, dari hasil analisis, ada beberapa kekurangan dalam pembangunan pariwisata di wilayah perbatasan.
“Dari pemahaman masyarakat, masih belum paham bahwa pembangunan pariwisata itu sebenarnya bisa membawa dampak positif, baik sektor ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan sektor lainnya.” ujarnya.
“Tentunya, pengembangan pariwisata sudah menjadi program dari dinas terkait dan Distrik Muara Tami, akan tetapi perlu adanya pendekatan dari akademisi dalam bentuk sosialisasi maupun pelatihan terkait komunikasi pembangunan untuk menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya pangembangan pariwisata,” sambung Indah.
yarifuddin selaku narasumber menegaskan bahwa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dari akademisi Universitas Muhammadiyah Papua terselenggara atas hibah dari Kemendikbudristekdikti tahun 2023.
“Tak hanya sampai sosialisasi dan pelatihan, namun masih ada tahapan kegiatan selanjutnya yaitu pendampingan kepada masyarakat dan juga pemantauan atau evaluasi. Sehingga manfaat dari PKM dapat dirasakan dampaknya, dan membawa perubahan dalam pembangunan pariwisata di kampung perbatasan RI-PNG,” ucapnya.
Sementara itu, kegiatan PKM dihari kedua berkaitan dengan peningkatan keterampilan warga dalam bentuk pelatihan keterampilan pemanfaatan digital dan komunikasi pariwisata.
”Pembangunan pariwisata tentu sudah menjadi program dari pemerintah, tetapi dari segi kajian akademisi terutama kajian dari perspektif komunikasi pembangunan saya rasa masih banyak hal yang perlu untuk dibenahi seperti peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan pariwisata, pemanfaatan media digital dan teknik menyusun konten pesan wisata efektif agar bisa menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke kampung wisata yang ada di Distrik Muara Tami,” ucapnya.
Sekretaris Distrik Muara Tami, Bob H.M Fonataba meyambut baik kegiatan tersebut. Bob mengatakan bahwa akan ada Festival Kuliner Minum Kelapa secara gratis yang akan dilaksanakan di bulan September ini di Kampung Skouw Mabo. Dia pun mengajak masyarakat untuk hadir pada festival tersebut.
Narasumber pada kegiatan tersebut, Indah Sulistiani menyajikan materi Komunikasi Pembangunan untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat, materi Desain Pesan Komunikasi yang disajikan oleh Syarifuddin, dan materi Pengenalan dan Implementasi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan oleh Zulrijal Bushido Gani.
Salah satu peserta, Jimmy Mallo menyampaikan, sangat senang lantaran kegiatan tersebut membuka wawasan lebih dalam di masyarakat.
Peserta lainnya, Hendri Rumbino mewakili pemerintahan distrik menyampaikan terima kasih kepada UM Papua yang telah membekali masyarakat tentang komunikasi pariwisata.
Dia berharap, semua peserta yang hadir mendapatkan ilmu yang akan diteruskan ke kampung masing-masing.