Jayapura – Manajemen Hotel Horison Jayapura menyampaikan tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel mengalami penurunan sejak Januari 2023.
General Manager Hotel Horison Jayapura, Widiasmoro mengatakan, kondisi okupansi hingga Juni atau semester satu tahun 2023 ini belum menggembirakan disebabkan beberapa hal.
“Banyak faktor eksternal, antara lain karena kondisi politik, kemudian adanya pemekaran provinsi dan faktor lainnya yang tidak bisa diprediksi,” ujar Widiasmoro, di Jayapura, Senin (31/7/2023).
Widiasmoro mengatakan, dengan terbentuknya daerah otonomi baru, sangat berdampak pada penghunian kamar maupun ruang pertemuan atau meeting room
“Lantaran sebagian besar pendapatan hotel ditopang oleh penggunaan ruang pertemuan dari pemerintahan,” kata Widiasmoro.
“Perkiraan kami sampai akhir tahun ini okupansi berada di kisaran 60 persen, turun 10-20 persen dibandingkan tahun 2022. Karena penggunaan ruang meeting 60-70 persen dari pemerintahan,” sambungnya.
Meski menghadirkan beragam promo menarik, namun diakuinya belum mampu mendorong meningkatnya okupansi hotel bintang tiga tersebut.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua merilis perkembangan pariwisata di Papua.
Fungsional Statistik Madya BPS Provinsi Papua, Akhmad Fauzi menyampaikan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Papua jika dibandingkan Juni 2022 mengalami penurunan sebesar 1,88 poin pada Juni 2023.
“Penurunan TPK terjadi pada bintang satu, bintang dua dan bintang tiga yaitu sebesar 13,22 poin, 2,13 poin dan 2,42 poin, sementara bintang empat naik 5,14 persen,” jelasnya.(Zulkifli)