Jayapura – BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) berhasil membukukan kinerja positif dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan memboyong lima penghargaan di World Social Security Forum (WSSF).
BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) berhasil membukukan kinerja positif dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, dengan memboyong lima penghargaan di World Social Security Forum (WSSF).
Penghargaan yang diraih adalah The ISSA Guidelines on Service Quality, The ISSA Guidelines on Communication by Social Security Administrations, The ISSA Guidelines on Good Governance, The ISSA Guidelines on Information and Communication Technology (ICT), serta The ISSA Guidelines on Return to Work and Reintegration.
Selain itu laporan terintegrasi BPJAMSOSTEK juga mendapat predikat gold rank dalam kompetisi Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022.
Serta predikat Bronze pada Australasian Reporting Awards (ARA).
Sebelumnya, dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) tahun 2022 yang diumumkan Direksi dan Dewas lewat ekspos publik bertema “Pencapaian Nasional & Global dalam Meningkatkan Perlindungan Pekerja Indonesia” di Jakarta pada 12 Mei 2023, BPJAMSOSTEK mempertahankan opini Wajar Tanpa Modifikasi (WTM).
Auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka Puradiredja, Suhartono, menyatakan Laporan Pengelolaan Program (LPP) BPJAMSOSTEK sesuai kriteria penyajian yang diatur dalam Perpres Nomor 108/2013.
Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK Muhammad Zuhri mengapresiasi manajemen dan pihak terkait sehingga audit berjalan lancar dan sesuai timeline yang disepakati.
Sementara itu, Dirut BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu jumlah kepesertaan di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) tumbuh 69,04 persen naik dibandingkan periode sebelumnya atau menjadi 6 juta peserta.
“Angka ini merupakan pertumbuhan yang terbesar selama sembilan tahun terakhir,” terang Anggoro.
Untuk menggapai target 70 juta peserta aktif padai tahun 2026, kata Anggoro, BPJAMSOSTEK akan fokus meningkatkan kepesertaan di sektor informal serta usaha kecil dan mikro lewat strategi retensi, intensifikasi, dan ekstensifikasi, yang fokus pada ekosistem desa, pasar, e-commerce, dan UKM, serta pekerja rentan.
Untuk mewujudkannya BPJAMSOSTEK menggunakan berbagai cara, diantaranya tetap mengembangkan sistem keagenan, menggandeng tokoh masyarakat, mendorong perusahaan mengikutsertakan seluruh ekosistem perusahaannya, memberikan berbagai kemudahan pembayaran iuran.
”Serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan guna meningkatkan kepatuhan peserta,” jelasnya.
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Papua Jayapura, Haryanjas Pasang Kamase mengatakan sebuah pengakuan merupakan salah satu nilai yang dapat membangun edukasi bagi publik.
“Dalam hal ini tentunya kepercayaan dan kesadaran masyarakat pekerja untuk melindungi dirinya dalam berbagai aktifitas kerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan,” kata Haryajasa, di Jayapura, Senin (31/7/2023).
“Serta komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan layanan terbaik bagi peserta,” ucapnya. (Redaksi/Zulkifli)