Jayapura – PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan keandalan dan kualitas kelistrikan untuk seluruh pelanggan.
Melalui pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan penggantian komponen kelistrikan dilakukan tanpa harus memadamkan aliran listrik untuk pelanggan.
Meskipun belum dikenal luas oleh masyarakat, pasukan elit milik PLN ini senantiasa bekerja dengan professional meski harus menghadapi kondisi arus listrik yang kuat.
Dengan tetap mengedepankan konsep zero accident atau nihil kecelakaan, tim PDKB selalu maksimal sehingga pelayanan kepada pelanggan tidak terganggu.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menyampaikan hadirnya PDKB menjadi salah satu jawaban PLN sebagai perusahaan penyedia energi listrik yang selalu berusaha untuk menjawab tantangan penyediaan kelistrikan andal. Selain pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik, tim PDKB ini juga berhasil mengefisiensi pengeluaran perusahaan.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja seluruh tim pasukan yang sudah bekerja dengan terampil dan sesuai prosedur di tengah risiko pekerjaan yang besar. Berkat kerja keras PDKB, selama ini banyak masyarakat yang tetap dapat menikmati listrik meski terjadi gangguan,” ungkap Budiono, Kamis (29/6/2023).
Budiono menambahkan bahwa saat ini di Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat sudah terbentuk tiga tim pasukan PDKB.
Ketiga tim PDKB tersebut berlokasi di PLN UP3 Jayapura yang terdiri dari 14 personel, PLN UP3 Sorong yang terdiri dari 15 personil dan tim terbaru di PLN UP3 Timika yang memiliki 8 personil. Sejak awal tahun hingga 27 Juni 2023, total sudah 1.030 titik yang dikerjakan pasukan PDKB di ketiga wilayah unit PLN tersebut.
“Dengan kinerja maksimal yang dilakukan oleh Tim PDKB, sepanjang Januari hingga 27 Juni 2023 sudah sebanyak 2.495.665 kWh berhasil diselamatkan atau kurang lebih setara dengan Rp3,3 miliar. Intinya aktivitas PDKB ini memberikan banyak keuntungan, baik bagi PLN maupun pelanggan,” jelasnya.
Salah satu personel PDKB UP3 Jayapura, Ferdiansyah Kendek mengatakan saat menjalankan tugas, banyak risiko yang harus dihadapi oleh tim PDKB. Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai prosedur sebagai langkah mitigasi adanya hal-hal buruk yang terjadi di lapangan.
“Pekerjaan pasukan PDKB memiliki beberapa metode kerja diantaranya yaitu metode berjarak dan sentuh langsung. Keduanya memiliki tantangannya masing-masing. Untuk tim PDKB metode berjarak, kami menggunakan tangga dan gala berisolasi dengan jarak aman kerja 60 mm. Sedangkan untuk metode sentuh langsung, kami dilengkapi peralatan APD khusus isolasi seperti rubber gloves, sleeves dan ruber boot isolasi, untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan,” ujarnya.
Ferdiansyah menambahkan bahwa dirinya merasa bangga bisa bergabung dengan pasukan elit yang dapat melakukan pekerjaan dengan risiko yang besar. Walaupun tantangannya banyak namun semuanya tetap bisa dijalankan dengan aman karena didukung peralatan dan SOP yang baik.
“Saya merasa senang bisa menjadi bagian Tim PDKB Jayapura sejak tahun 2019. Semuanya terasa mudah dijalani karena adanya teamwork yang solid dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai. Saya sangat menikmati pekerjaan ini dan semoga bisa terus memberikan kinerja terbaik untuk melayani pelanggan,” ungkap Ferdiansyah.