Sentani – Penjabat (Pj) Bupati Sarmi Markus O Mansnembra SH MM bersama OPD teknis dan UNICEF berkomitmen mendorong akses sanitasi dasar dan pencegahan stunting.
Komitmen tersebut terungkap dalam pertemuan antara Pj Bupati Sarmi dan UNICEF yang berlangsung di Hotel Grand Papua, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (2/5/2023).
“Tentunya kita tau bersama, sudah begitu banyak program-program kesehatan yang dilakukan atau dijalankan di Kabupaten Sarmi dari tahun-ketahun. Tetapi hari ini, kita lakukan pertemuan dengan UNICEF selaku mitra pemerintah daerah, adalah pertemuan yang sangat strategis sekali karena kita tau bagaimana peran UNICEF ini bermitra dengan NGO – NGO yang ada,”ujar Penjabat Bupati Sarmi Markus O Mansnembra usai pertemuan.
Khusus untuk pertemuan hari ini, lanjut Bupati menjadi program pertemuan awal kita yang nantinya akan ditindaklanjuti beberapa hari kedepan di Kabupaten Sarmi.
“Artinya apa, pertemuan awal ini kita coba untuk sama-sama membangun sebuah komitmen. Sehingga ketika program pelayanan kesehatan ataupun juga program pemberdayaan masyarakat yang nantinya kita lakukan di Kabupaten Sarmi, sudah ada sinergitas yang kita lakukan baik saat ini maupun ketika program ini dilakukan,” jelasnya.
“Sehingga tadi, kami telah memberikan sedikit arahan tetapi juga menyampaikan pernyataan dari pemerintah Kabupaten Sarmi kepada pihak UNICEF bahwa kami berkomitmen dan siap untuk mendukung semua program yang nantinya akan kita jalankan secara bersama-sama baik pemerintah daerah maupun UNICEF dan mitra-mitra kerjanya,” tambahnya.
Oleh karena itu, dari pertemuan tersebut bupati juga berharap bahwa ini bukan hanya sekedar pertemuan formalitas saja. “Tetapi kita pastikan program awal ini nantinya, dapat menghasilkan berbagai hal positif untuk masyarakat kita,” harapnya.
“Karena kita tau saat ini, kita dihadapi dengan masalah stunting. Dan jika berbicara masalah stunting, kita tidak hanya bicara tentang gizinya saja tetapi kita juga bicara bagaimana masyarakat itu bisa hidup dengan pola hidup sehat yang baik,”lanjutnya.
Salah satu contohnya, kata Bupati misalnya kita bicara soal sanitasi. “Kalau kita bicara sanitasi, tentunya kita akan bicara bagaimana masyarakat hidup sehat seperti tidak membuang air disembarang tempat, mencuci tangan sebelum makan dan begitu juga hal – hal lain yang berhubungan dengan pola hidup sehat,” katanya.
“Sehingga kita berharap dalam waktu yang tidak lama, dari sejumlah data yang diberikan terkait dengan program stunting begitu juga dengan STBM bahwa kabupaten Sarmi ini sudah cukup banyak yang dilakukan, tetapi kita juga belum mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah pusat ataupun provinsi. Kita berharap kedepan, sekalipun Sarmi telah memulai tetapi bukan menjadi kabupaten pertama, tapi kita berharap kedepan dari sisi progress Kabupaten Sarmi akan menjadi yang tercepat,” tandas Bupati Markus.
Sementara itu, WASH Officer UNICEF Papua – Papua Barat Reza Hendrawan mengungkapkan pertemuan tersebut membicarakan terkait komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarmi dalam menurunkan stunting dan memajukan sanitasi.
“Nah, dalam pertemuan ini tujuannya adalah mencoba untuk mengeksplorasi kemungkinan untuk berkolaborasi dan hasilnya kami menemukan titik temu,” katanya.
Menurut Reza, Penjabat bupati sangat komit dengan isu sanitasi bahkan beliau cukup paham bahwa sanitasi ini ada hubungannya dengan penurunan stunting.
“Sehingga kami langsung merespon positif komitmen beliau untuk mendorong peningkatan sanitasi. Rencananya juga dalam waktu dekat, kami akan hadir di Kabupaten Sarmi dan kita akan bicarakan lebih detail dengan Pemkab Sarmi untuk dukungan konkrit yang bisa UNICEF lakukan dalam membantu Pemkab Sarmi mencapai targetnya,” ungkapnya.
Melalui komitmen ini diharapkan di akhir tahun 2023 ini, Kabupaten Sarmi bisa mewujudkan penurunan stunting minimal di 30 kampung stop buang air besar sembarangan.
“Bagaimana UNICEF membantu?, kita memberikan dukungan teknis, peningkatan kapasitas misalnya pelatihan, kita juga mendorong kebijakan dan peningkatan kebijakan,” pungkasnya.