Sentani – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Eka Muh. Saleh Mustafa berbagi kebahagiaan dengan memberikan tali asih kepada anak Yatim Piatu bertempat di Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Jayapura, Jumat (14/4/2023).
Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. dalam keterangannya.
Tak hanya itu, usai berbagi dengan anak Yatim Piatu dari Komba dan Yayasan Pondok Karya Pembangunan (YPKP) Sentani dan anak-anak keluarga besar Rindam XVII/Cenderawasih, Pangdam XVII/Cenderawasih melaksanakan ibadah shalat Isya dilanjutkan shalat Tarawih berjamaah dengan Para Prajurit Rindam dan Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 721/Makasau serta Ibu-ibu Persit KCK PD XVII/Cenderawasih di Masjid Nurul Iman Rindam XVII/Cenderawasih
Mengawali shalat Tarawih berjamaah, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muh. Saleh Mustafa menyampaikan ceramah singkat kepada para Jamaah Masjid Nurul Iman tersebut.
Pangdam menyampaikan patut bersyukur karena di malam 24 bulan Ramadhan masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah shalat berjamaah serta mengapresiasi para Jamaah dan Ibu-ibu yang terus bersemangat mengikuti ibadah di bulan Ramadhan.
“Semua yang kita lakukan ini, termasuk dipertemukan karena kehendak Allah SWT,” ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih.
Lebih lanjut, Pangdam XVII/Cenderawasih menegaskan dirinya bertanggung jawab terhadap keselamatan prajurit semua karena kelak akan diminta pertanggungjawabannya, baik apakah prajurit sudah beribadah termasuk shalat.
“Saya pada kesempatan ini ingin menyampaikan bahwa tugas prajurit sejatinya ada 2 hal, yaitu yang Pertama, menegakkan agama Allah dengan menjalan tugas sebagai prajurit. Untuk itu harus yakin dalam setiap langkah prajurit dan semua ini atas kehendak Allah, oleh karenanya kita ini merupakan bagian dari syuhada,” kata Mayjen TNI Muh. Saleh.
“Namun prajurit harus berjalan pada jalan yang benar, cirinya berjalan ke jalan Allah, merelakan dirinya dan jiwa ke jalan Allah yaitu amal Makruf Nahi Mungkar,” imbuh Pangdam XVII/Cenderawasih.
“Sehingga berangkat tugas, harus berdoa dan berzikir. Namun bukan berarti mengandalkan doa saja, tetapi harus berusaha.”
“Yang kedua, yaitu menegakkan kedaulatan NKRI, konteknya dijabarkan dalam Hablul Minannas atau hubungan dengan manusia,” ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih.
Ditegaskan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih bahwa Prajurit harus yakin, bahwa untuk menegakkan kebenaran akan selalu dimudahkan Allah. Seperti halnya yang dicontohkan oleh Babinsa yang diberi tugas melebihi kemampuan, namun itu dilakukan karena mendapat kemudahan. Karena yang dipikirkan untuk orang lain dan selalu bermanfaat bagi orang lain.
“Terkait tugas di Papua, maka jika kita dekat Allah, maka tugas akan mendapat kemudahan. Sehingga intinya perbaiki hubungan dengan Allah dengan ibadah, doa, shalawat dan dzikir serta ibadah lainnya. Sekaligus perrbaiki hubungan dengan manusia, sesama prajurit dan masyarakat serta elemen lainnya,” ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, S.E. Irdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Agus Supriyo Winarno, S.Sos., Danrindam XVII/Cenderawasih, Para Pamen Ahli, Para Asisten, Kabalakdam XVII/Cenderawasih, dan Pengurus Persit KCK PD XVII/Cenderawasih.