YAPEN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten kepulauan Yapen, Yohanis G Raubaba, S.Sos mempertanyakan tentang alasan Pemerintah setempat tidak menggelar peringatan Upacara HUT Yapen Ke-54.
“Saya melihat Pemkab Kepulauan Yapen tidak serius untuk menyelenggarakan Upacara puncak peringatan Hari Jadi Yapen ke-54,” ungkapnya kepada pers, Rabu 8 Maret 2022.
Diakuinya bahwa DPRD mendukung pemerintah yang telah membentuk panitia HUT Kabupaten Yapen ke-54. Tentu semangat Pemkab Yapen untuk mensukseskan perayaan HUT Yapen ke-54 dengan terbentuknya panitia sudah jelas. Lantas, kenapa di acara puncak HUT Yapen tidak diselenggarakan Upacara.
“Saya melihatnya Pemkab Kepulauan Yapen tidak serius dalam memperingati puncak hari jadi Yapen ke-54,” akunya.
Dikatakannya, kalau memang tidak ingin puncak peringatan tidak ingin besar-besaean, kan bisa dilaksanakan secara sederhana . Yang penting, puncak peringatan Upacaranya dihelat. Tetapi kita lihat bersama, bahwa 6 Maret 2023 yang merupakan hari jadi ke-54 Pemkab Kepulauan Yapen, nyatanya tidak berlangsung Upacara.
Mestinya, kalau memang Pemkab Yapen serius ingin memperingati puncak HUT Yapen ke-54 tepatnya 6 Maret 2023 dengan Upacara, itu harus dilaksanakan apapun alasannya. Kalau Pj. Bupati tidak ada di tempat, kan masih ada unsur Forkopimda yang mewakili untuk menjadi Irup, atau Sekda hingga Asisten, bahkan Ketua Panitia sendiri bisa saja. Tetapi, kenapa kok di hari jadi Yapen ke-54, tidak ada Upacara, ujarnya lagi.
Peringatan HUT Kabupaten, tandas Yohanis, sangat penting untuk buat generasi penerus alhasil mereka tahu tentang berdirinya kabupaten kepulauan Yapen yang telah melahirkan para tokoh-tokoh.
Padahal, beber Raubaba, bahwa lepasnya kabupaten Yapen Waropen dari kabupaten Biak melalui upaya dan kerja keras para pendahulu kita.
Selain itu, kata Raubaba, Kabupaten Kepulauan Yapen telah melahirkan para tokoh-tokoh sampai tingkat Nasional yaitu bapak Freddy Numberi, almarhum Atururi, bapak Letjen Wayangkau dan berbagai tokoh lainnya.
