Jayapura – Sejak diluncurkan pada tahun 2019 lalu oleh Bank Indonesia, QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard semakin banyak digunakan oleh masyarakat.
Hingga 17 Februari 2023, jumlah merchant QRIS di Papua telah mencapai 133.872. Sementara, jumlah pengguna QRIS hingga Januari 2023 tercatat 104.100.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua mencatat transaksi menggunakan QRIS mencapai Rp40,17 miliar, sementara volume QRIS tercatat 156.715.
Meski terus mengalami peningkatan dari sisi jumlah merchant, pengguna dan nilai transaksi, namun ada tantangan turut mengiringi implementasi QRIS di Papua.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Thomy Andryas mengatakan, tantangan dalam pelaksanaan QRIS di Papua yakni infrastruktur telekomunikasi.
‘’QRIS merupakan sistem pembayaran digital, oleh karenanya membutuhkan jaringan internet yang memadai. Namun, di Papua masih terdapat beberapa daerah yang blank spot, atau jaringan internet belum memadai, terutama daerah pegunungan,’’ kata Thomy dalam acara Capacity Building Wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa (28/2/2023).
Bank Indonesia, kata Thomy, menyarankan perlu adanya sinergi bersama antara Pemerintah daerah setempat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk penyediaan jaringan internet.
‘’Kami harap ada sarana telekomunikasi supaya tidak terjadi blank spot di area tersebut, sehingga transaksi menggunakan QRIS lebih meningkat, dan merchant juga bertambah.
Thomy menambahkan bahwa QRIS merupakan game changer pembayaran digital. Transaksi dan jumlah merchant QRIS terus meningkat seiring semakin meluasnya perjanjian pembayaran (akseptasi) masyarakat.
Bank Indonesia terus mengembangkan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS. Saat ini, kata Thomy, transaksi menggunakan QRIS melalui uang elektronik dilakukan dengan tiga metode.
Pertama, QRIS MPM (Merchant Presented Mode ) Statis. Metode ini bersifat tetap, ditampilkan dalam stiker atau print out QR dibuat satu kali, cocok untuk merchant mikro dan kecil.
Kedua, QRIS MPM Dinamis QR dikeluarkan melalui suatu device atau perangkat. Merchant harus memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu, kemudian pelanggan melakukan scan QRIS yang tampil atau tercetak.
‘’Metode ketiga, QRIS CPM atau merchant Presented Mode, yakni pelanggan cukup menunjukkan QRIS yang ditampilkan dari aplikasi pembayaran pelanggan untuk discan oleh merchant. Metode ini cocok untuk merchant yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi seperti penyedia transportasi, parkir dan ritel modern,’’ jelasnya.
Perluasan QRIS terus dilakukan di Papua melalui sosialisasi kepada komunitas, mahasiswa, aparatur sipil negera, TNI dan Polri. Kemudian melakukan event besar untuk meningkatkan kepedulian masyarakat seperti Festival Kopi, Pekan QRIS Nasional, Festival Ekonomi Keuangan Digital, implementasi Pasar SIAP QRIS, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah berbasis QRIS, dan perluasan QRIS rumah ibadah. (Zulkifli)