Jayapura – Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Jayapura menggelar pelatihan teknis Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) batch 6 bagi pengelola Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ( DTKS ) seluruh Dinas Sosial Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Papua.
Kepala BBPPKS Regional VI Jayapura, John Herman mengatakan, pelatihan tersebut sebagai upaya mendukung implementasi Satu Data Indonesia (SDI) dalam penanganan kemiskinan.
‘’Melalui kegiatan ini, saya harap seluruh peserta dapat memahami lebih dekat, konsep dan korelasi SIKS-NG sebagai perbaikan penyaluran bantuan sosial,’’ ucap John usai membuka pelatihan di aula BBPPKS Regional V Jayapura, Selasa (7/2/2023).
Dengan demikian, lanjut John, seluruh petugas SIKS-NG di Provinsi Papua, Provinsi Papua Selatan, dan Provinsi Papua Pegunungan dapat memiliki pemahaman dan kapasitas yang sama dalam menyediakan dan mengelola data Kemiskinan, sehingga akan tersedia data yang akurat dan terintegrasi pada SIKS-NG.
‘’Sejalan dengan itu, melalui pelatihan ini seluruh peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun metadata statistik penduduk miskin, dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola data SIKS-NG,’’ jelasnya.
Ia meminta kepada peserta agar secara pro aktif meng-update data pada daerah masing-masing, dilengkapi dengan metadata yang akan memudahkan pencarian, penggunaan, dan pengelolaan informasi data terkait.
Diketahui bahwa pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, yang didasari oleh dorongan atas kebutuhan terhadap data yang valid dan akuntabel, termasuk dalam penanganan kemiskinan yang membutuhkan data-data akurat agar hasil penanganannya tepat sasaran.
Sementara itu, Rahmat Setiawan selaku Pranata Komputer Pusdatin Kemensos RI menyampaikan bahwa pihaknya ingin para operator yang mengikuti pelatihan dalam mengelola data paham penggunaan aplikasi.
‘’Terutama untuk mengupdate data sesuai dengan kondisi terkini yang terkait ketepatan sasaran penerima bantuan. Kami harap update data bisa dilakukan secara kontinyu yaitu per bulan,’’ kata Rahmat.
Pelatihan diikuti 69 orang meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan. (Sari)