Jayapura – Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura telah melakukan pertemuan kesepuluh kalinya dengan pemilik lahan.
Pertemuan tersebut, kata Robby, berkaitan dengan percepatan pembangunan tahap kedua Pasar Induk Regional Youtefa.
‘’Pertemuan kesepuluh ini yang terakhir. Kami telah membahas bersama PT Bintang Mas selaku pemilik lahan terkait pelepasan lahan seluas 5 hektar yang akan digunakan untuk membangun pasar Youtefa,’’ kata Robby saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2/2023).
Ia menambahkan bahwa dari hasil pertemuan terakhir pada Jumat lalu, perwakilan pemilik lahan akan melaporkan kembali putusan akhir dengan hasil kesepakatan yang telah dibicarakan saat rapat.
Robby mengungkapkan bahwa pemilik lahan siap dan mendukung pembangunan di Kota Jayapura. Oelh karena itu, ia berharap tanah seluas 5 hektar yang dibutuhkan Pemkot Jayapura dapat dibantu oleh pemilik lahan sesuai dengan aturan yang berlaku.
‘’Mengingat pasar yang akan dibangun sangat membantu para pedagang maupun masyarakat kota Jayapura. Manfaat pembangunan pasar induk regional akan dirasakan warga kota Jayapura dan tentu terhindar dari banjir yang kerap melanda pasar tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Abner Herman Bemey mengatakan, pasar Youtefa baru yang berada di dekat komplek perkantoran Kotaraja merupakan rancangan pertama pembangunan pasar oleh Pemkot Jayapura.
“Pasar yang sebelumnya itu merupakan tahap pertama, nanti pembahasan tanah kali ini adalah tahap keduanya,” ujarnya.
Secara keseluruhan, setiap pedagang yang berada di pasar lama akan dipindahkan ke lokasi yang baru jika telah rampung dikerjakan.
“Pada pasar baru ini, yang bisa berdagang hanya pedagang sayur, buah kemudian daging dan ikan. Belum untuk kios dan juga pakaian,” kata Abner.
Ia menambahkan, apabila pembangunan pasar induk regional yang dilakukan Pemkot dapat diselesaikan, maka otomatis semua pedagang di pasar Youtefa baru akan dipindahkan.
Tak hanya itu, Pemkot juga berkomitmen untuk melakukan hal-hal positif terhadap mereka yang terkena musibah di pasar tersebut, baik yang kios maupun los berupa bantuan Rp10 juta untuk pembangunan los.
‘’Data yang diberikan oleh Dinas Perindagkop sudah kami pegang dan sekarang lagi proses tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pendataan dan menghitung serta mengukur, sehingga pelaksanaan dalam waktu dekat akan dilakukan baik,’’ kata Abner.