Jakarta – Sebagai upaya untuk mendukung pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui kolaborasi antara Community Development Center (CDC) dan Yayasan Pendidikan Telkom menggelar program Telkom Digi-Up 2022.
Program ini merupakan implementasi sinergi industri dan instansi pendidikan dalam peningkatan kapabilitas siswa dan mendorong keberlanjutan klaster pendidikan digital melalui talenta digital muda masa depan.
Kick Off Program Telkom Digi-Up dilaksanakan pada pekan lalu secara online dengan tajuk Escalating Digital Skills Competencies for Future Digital Talents melalui video conference dan disiarkan langsung di kanal youtube. Antusiasme masyarakat terutama pelajar SMA/SMK untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, lebih dari 500 peserta menghadiri kick off program Telkom Digi-Up.
Program ini diluncurkan sebagai kegiatan untuk menyiapkan kebutuhan talenta digital di Indonesia melalui rangkaian program pelatihan, case based experience, dan sertifikasi secara gratis serta kompetisi dimana semua hal ini akan menjadi nilai tambah pelajar SMA/ SMK di seluruh Indonesia.
Telkom Digi-Up menghadirkan rangkaian program pelatihan dan sertifikasi digital berstandar nasional (BNSP) yang mencakup beragam bidang untuk dapat mewadahi seluruh minat pelajar. Bidang tersebut menfakup Junior Desain Grafis, Junior Multimedia Desainer (UI/UX), Junior Network Administrator, Junior Web Developer dan Junior Web Programmer (Phyton) serta diadakan Youth Competition bagi pelajar SMA/ SMK di seluruh Indonesia.
Ketua Panitia program Telkom Digi-Up Iis Kurnia mengatakan program Telkom Digi-Up disambut antusias oleh siswa SMA/SMK di Indonesia. Hal ini terbukti dari tingginya pendaftar program Telkom Digi-Up, tercatat sebanyak 4.917 siswa dan 7.545 program sertifikasi yang dipilih yang tersebar 25 Provinsi dan 134 Kota atau Kabupaten di seluruh Indonesia dengan peserta sebanyak 540 sekolah serta menjangkau 11 Kota dan Kabupaten di area 3T dengan peserta sebanyak 142 siswa.
“Berdasarkan seleksi awal dari panitia pelaksana maka telah ditetapkan 1.000 siswa yang lolos sesuai kuota untuk mengikuti kegiatan pelatihan, bootcamp dan sertifikasi yang akan dilaksanakan pada bulan November sampai pertengahan bulan Desember 2022 dengan pembiayaan sepenuhnya dari CDC Telkom. Siswa-siswi ini tersebar di 23 provinsi dan 120 kota/ kabupaten di seluruh Indonesia dengan peserta dari 231 sekolah serta menjangkau 5 Kota/ Kab 3T dengan peserta sebanyak 7 sekolah.” jelas Iis.
Dalam kesempatan yang sama, SGM Community Development Center Telkom Hery Susanto juga menyampaikan bahwa program Telkom Digi-Up menjadi salah satu wujud komitmen Telkom bagi dunia pendidikan.
“Melalui Program Telkom Digi-Up, diharapkan dapat berkontribusi untuk meminimalisir gap kompetensi di industri pendidikan. Menjadi sumbangsih dari Telkom untuk siapkan generasi muda bertalenta digital yang berkompetensi global untuk menyongsong Indonesia menjadi negara maju. Kami sangat concern untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di Indonesia. ” ucapnya.
EVP Divisi Business Services Yelkom Eddy Sofryano pada kesempatannya menjelaskan, untuk mempersiapkan talenta digital Telkom terus berkontribusi secara maksimal. Bahkan secara intens untuk hadir di pendidikan vokasi berkolaborasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat SMK untuk memberikan solusi-solusi pendidikan yang linkage ke industri.
“Telkom siap untuk lebih awal hadapi tantangan digital masa depan, dan melalui program Telkom Digi-Up akan sangat meningkatkan kompetensi digital para siswa SMK. Selamat pada siswa yang telah bergabung pada program Telkom Digi-Up, semoga sukses,” terangnya.
Turut hadir dalam Kick Off Telkom Digi Up Direktur SMK Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr. Drs Wardani Sugiyanto, M.Pd. Dalam sambutannya Wardani mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan talenta digital yang cukup besar untuk memajukan negara ini. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi penyedia layanan pendidikan vokasi.
“Di tahun 2030 saja, diperlukan 47 juta talenta digital, untuk itu perlu dipersiapkan agar lulusan SMK dapat mengisi kebutuhan talenta digital di masa depan,” jelasnya.
Untuk mendorong pemenuhan talenta digital maka dikembangkan strategi pembelajaran melalui project based learning atau pembelajaran berbasis proyek bagi pelajar SMK.
Sebagai model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan pembelajaran mendalam dengan topik, permasalahan yang nyata yang diangkat dalam pembelajaran sehingga nanti dapat ditemukan solusi riilnya. Telkom Digi-Up menjadi jawaban untuk menciptakan talenta digital masa depan.
“Atas nama Kemendikbudristek kami ucapkan terima kasih kepada PT Telkom dan YPT yang menginisiasi dan memotivasi sertifikasi bagi SMK di bidang teknologi digital. Untuk siswa yang sudah lolos disetiap tahapnya siapkan dengan baik, anda beruntung mendapatkan program Telkom Digi-Up ini. SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Unggul, Vokasi Kuat, menguatkan Indonesia,” tutup Wardani. (Red)