Mamberamo Raya – Sebagai wujud komitmen menerangi negeri, PLN berhasil hadir melistriki Desa Kasonaweja dan Ibu Kota Kabupaten Mamberamo Raya, Desa Burmeso selama 24 jam penuh setiap harinya. Hal ini ditandai setelah adanya Serah Terima Operasi (STO) Sistem Kelistrikan antara PLN dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamberamo Raya.
Sebelumnya, sistem kelistrikan di dua desa tersebut dioperasikan dan dikelola oleh pemerintah daerah selama 12 jam setiap harinya yaitu pada pukul 6 sore hingga 6 pagi. Namun kini peningkatan jam nyala bisa dirasakan oleh 463 pelanggan di Desa Kasonaweja dan 202 pelanggan di Desa Burmeso sehingga aktivitas bisa dilakukan produktif hingga malam hari.
Marthen, salah satu masyarakat Desa Kasonaweja, mengungkapkan rasa harunya karena kini bisa merasakan penerangan dengan layak. Dia menjelaskan bahwa masyarakat dapat lebih giat untuk bekerja dan beraktivitas khususnya bagi anak-anak yang belajar.
“Puji Tuhan saya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah dan PLN karena selama 15 tahun kami tidak pernah merasakan penerangan yang penuh 24 jam. Dulu kami gunakan genset yang itu juga tidak bisa setiap hari karena menyesuaikan adanya BBM. Kemudian tahun 2014 pemda mulai masuk menghadirkan listrik namun masih juga terbatas tapi kini semua menjadi lebih terang,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah berupaya keras agar bisa melistriki seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Mamberamo Raya. Tersedianya listrik membuat sebuah harapan baru untuk lebih mengembangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Harapannya kedepannya bisa lebih baik lagi dan mendukung segala aktivitas masyarakat yang kemarin tidak bisa dilakukan. Sekali lagi terima kasih PLN sudah membuat kami punya rumah terang,” ujar Marthen.
Disuplai langsung oleh PLTD Kasonaweja yang memiliki daya mampu pembangkit sebesar 564 kW, Desa Kasonaweja memiliki beban puncak sebesar 185 kW. Sementara itu untuk Desa Burmeso, dipasok dari PLTD Burmeso yang memiliki daya mampu pembangkit sebesar 800 kW dengan beban puncak sebesar 119 kW.
Beberapa infrastruktur ketenagalistrikan juga dibangun untuk menambah keandalan, seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 4,79 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) 15.09 kms serta 7 buah gardu distribusi dengan total kapasitas 575 kVA yang berada di Desa Kasonaweja.
Sementara itu, sepanjang 15,88 kms jaringan tegangan menengah (JTM) , 19,41 kms jaringan tegangan rendah (JTR) dan 10 buah gardu distribusi dengan total kapasitas 600 kVA juga dibangun dan terletak di Desa Burmeso.
Bupati Kabupaten Mamberamo Raya, John Tabo, menjelaskan bahwa dalam mewujudkan hal ini perlu proses yang cukup panjang untuk berkoordinasi. Tepat satu tahun satu bulan akhirnya sinergi Pemda dan PLN dapat diwujudkan bersama untuk menyediakan fasilitas kelistrikan kepada masyarakat Kabupaten Mamberamo Raya.
“Mari jadikan aset pemerintah yang sudah dibangun dan akan dikelola oleh PLN ini kedepannya menjadi aset milik kita bersama untuk kepentingan anak dan cucu kita. Tidak mustahil semua bisa ditingkatkan mulai dari ekonomi, pendidikan dan kesehatan ketika kebutuhan listrik dapat tercukupi,” ucapnya.
John juga menekankan bahwa dalam menjaga seluruh sistem kelistrikan yang tersebar, masyarakat diminta untuk ikut andil. Hal ini dilakukan agar sistem kelistrikan bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
“Terima kasih PLN, semoga kedepannya bisa terus bersinergi untuk membangun daerah ini,” kata John.
Disisi lain, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menyampaikan bahwa tanpa adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah dan masyarakat PLN tidak akan bisa memberikan pelayanan di Kabupaten Mamberamo Raya.
Dia merasa senang dan berterima kasih karena PLN sebagai tangan panjang pemerintah bisa memberikan kelistrikan yang layak.
“Dengan semangat yang besar dan saling bahu membahu tentunya semua bisa ditingkatkan lagi tidak hanya cukup sampai disini. Berbagai inovasi dan peningkatan pelayanan akan terus kami lakukan sehingga pelayanan prima juga bisa didapatkan masyarakat,” paparnya.
Budiono menambahkan bahwa kedepannya pastinya akan terjadi pertumbuhan kebutuhan listrik seiring dengan kehadirannya dalam penggunaan alat-alat elektronik. Hal ini juga bisa menjadi sinyal positif untuk menarik berbagai investor jika pertumbuhan bisa diwujudkan bersama.
“Tidak menutup kemungkinan kami akan terus berkembang melihat potensi pelanggan yang masih cukup banyak untuk dilistriki. Tercatat, masih terdapat 607 calon pelanggan di Desa Kasonaweja dan 393 calon pelanggan di Desa Burmeso yang belum menjadi kami layani. Ini tentunya menjadi amanah yang harus terus PLN jalankan sebagai wujud kontribusi dalam membantu pemerintah menyejahterakan masyarakat,” kata Budiono. (Red)