Bali – Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro menilai, Forum Agama G20 atau R20 menjadi spirit baru untuk menjadikan agama sebagai sumber solusi terciptanya perdamaian global.
Juri menegaskan, melalui forum tersebut, pemimpin – pemimpin Agama di dunia diharapkan bisa meluruskan kembali substansi Agama sebagai sumber moral etik yang memberi bimbingan bagi kehidupan manusia, dan bukan sebagai alat pemecah belah.
“Seberapapun perbedaan di antara kita semua, sekeras apapun sejarah masa lampau yang kita lalui bersama, agama harus dikembalikan menjadi sumber kebaikan dan spirit perdamaian,” kata Juri di sela-sela mengikuti Forum R20, di Nusa Dua Bali, Kamis (3/11).
Juri mengatakan, pemimpin Agama memiliki peran sangat penting dalam menciptakan perdamaian global. Terlebih, dunia saat ini sedang dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Di mana pandemi COVID19 masih menghantui, dan ketegangan politik terjadi di berbagai belahan dunia yang akhirnya mendorong terjadinya krisis. Yakni, krisis energi, pangan, dan krisis keuangan global.
“Melalui forum ini sangat diharapkan bisa menghasilkan solusi bagi berbagai masalah global terutama dalam menjawab tantangan krisis,” terangnya.
Juri juga memandang, pelaksanaan Forum Religion 20 (R20) menjadi bukti bahwa kiprah tokoh Muslim Indonesia diakui oleh dunia Internasional. Terlebih, baru – baru ini Lembaga riset Independen RISSC atau The Royal Islamic Strategic Studies Centre merilis nama Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan penceramah Habib Luthfi bin Yahya, dalam daftar 50 tokoh Muslim berpengaruh di Dunia.
“Ini menjadi bukti adanya perbaikan citra muslim Indonesia di mata dunia. Presiden Jokowi berhasil menjaga Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia yang toleran dan moderat,” pungkas Juri.
Seperti diketahui, Forum Agama G20 atau R20 secara resmi dibuka di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (2/11). Pembukaan ditandai dengan penabuhan rebana tamborin di atas panggung oleh beberapa tokoh yang hadir.
R20 diinisasi oleh NU dan diketuai secara bersama dengan Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL). Forum ini dihadiri oleh lebih dari 400 undangan dari dalam dan luar negeri. Mereka adalah para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan dari berbagai negara dengan jutaan pengikut,
Tujuan digelarnya R20, diantaranya untuk mencegah isu identitas digunakan sebagai senjata, membatasi penyebaran kebencian kelompok, mendorong diskusi yang jujur dan realistis di dalam komunitas Agama, serta mamasukkan nilai-nilai moral dan spiritual ke dalam kekuatan struktur geopolitik dan ekonomi.