Maluku Tengah – PT PLN (Persero) terus mendukung pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal itu diwujudkan melalui pemberian bantuan guna peningkatan perekonomian masyarakat di Negeri Wotay Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Ketua Kelompok Wotay Coconut, Balto Xavry Riupassa mengatakan, sejak menerima bantuan pada April 2022, usaha bersama miliknya mengalami kenaikan dalam pendapatan hingga penambahan karyawan.
Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berdiri sejak 2018 merupakan kelompok usaha yang didirikan bagi masyarakat Negeri Wotay dalam mengembangkan produk olahan yang berbahan dasar kelapa untuk dijadikan produk Virgin Coconut Oil (VCO) atau olahan lainnya.
“Tentunya kami merasakan dampak yang positif setelah mendapatkan bantuan dari PLN. Terlebih pasca pandemi, berbagai masalah saat itu menghambat usaha kami. Namun, ketika bantuan seperti alat pembuatan VCO dan terlebih covid juga telah dapat terkendali, ini sebuah berkah luar biasa bago kami. Pendapatan kami sekarang meningkat, dan bahkan saat ini kami telah menambah karyawan baru,” ucap Balto dalam keterangannya, Senin (31/10)/2022).
“Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada PT PLN bentuk kepeduliannya melalui program PLN Peduli. Kami yakin program ini juga akan membawa berkah bagi PLN sehingga PLN dapat melistriki seluruh wilayah di Indonesia, khususnya di Maluku,” imbuh Balto.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua, Sukahar menyatakan, PLN akan senantiasa mendukung kebangkitan UMKM terutama dalam masa pemulihan perekonomian di tengah kondisi pasca pandemi Covid-19 ini.
“Mendengar kabar baik ini tentunya kita semua sangat gembira, bantuan yang kami berikan membawa dampak positif bagi KUB Wootay Coconut. Semoga dengan kondisi pandemi yang sudah mulai terkendali, lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Negeri Wotau, lebih banyak lagi yang membeli produk-produk olahan minyak VCO,” kata Sukahar.
Sebelumnya, PLN telah memberikan bantuan melalui program PLN Peduli. Bantuan yang diberikan berupa renovasi rumah produksi, penambahan peralatan seperti mesin fermentasi VCO, hingga pengadaan pengemasan. (Red)
