MERAUKE,ARAFURA, – Kepala Kepolisian Sub Sektor Kawasan Bandar Udara Mopah Merauke, Ipda M.Aris Dianto, SH menegaskan bahwa tindak pidana penyelundupan, baik pelanggaran hukum maupun tindak pidana di wilayah otoritas Bandara Mopah yang seringkali terjadi harus mendapat perhatian serius.
Apalagi beberapa waktu lalu terjadi penyelundupan teripang dan awetan burung Cenderawasih dalam jumlah banyak.
Oleh sebab itu sebagai pihak kepolisian selaku koordinator penyidik, dalam hal ini terkait Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia maka pihaknya bekerjasama dengan kepabeanan dalam hal ini Bea Cukai, Karantina Perikanan, Pertanian, Kesehatan, KSDA, Paskhas dan Otoritas Bandara guna pengawasan dan pencegahan.
Ia menambahkan, jasa ekspedisi juga harus mendapat perhatian khusus karena saat barang diamankan, mereka selalu berdalih tidak tahu apa-apa, baik pihak pengirim maupun jenis barang yang dikirim. Alasan seperti ini menurutnya alasan klasik dan tidak logis sehingga harus ditelusuri.
“Saat diamankan, kita masih mendapati hanya komoditi yang dilindungi. Namun kalau barang berbahaya yang dikirim bagaimana? Kita memang tidak minta-minta, yang kita harapkan selalu dijauhkan dari musibah. Tetapi kalau misalnya yang dikirim berupa bom dan mereka masih mengatakan tidak tahu, ini jelas tidak logis.
Untuk itu saya memberikan masukan kepada pihak otoritas agar jasa pengiriman perlu dievaluasi dan diawasi dengan lebih ketat,” terang Ipda Aris kepada ARAFURA News di ruang kerjanya, Jumat (26/8).
Menurutnya, pihak ekspedisi harus lebih selektif ketika menerima barang karena pastinya sudah memiliki SOP. Apalagi beberapa kali kejadian, penyelundupan narkotika juga kerap menggunakan jasa ekspedisi sehingga jika tidak diproses maka tidak ada efek jera.
Selain evaluasi, upaya pembinaan juga penting dilakukan agar ada kesadaran. Jika masih terjadi lagi maka langkah tegas harus dilakukan, salah satunya mencabut rekomendasi dan tidak diijinkan mengirim barang via bandara.
Mantan Kapolsek Bupul ini menjelaskan, pihaknya cukup solid dalam bekerjasama dengan stake holder terkait, terutama pengawasan di bagia kargo benar-benar diawasi dengan sangat ketat. Terkait dengan penyelundupan cenderawasih belum lama ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan semua stake holder dalam sebuah forum diskusi.
Dalam pertemuan tersebut, dirinya yang kurang lebih 7 bulan bertugas di lingkup bandara memang paling gencar untuk meminta pihak otoritas melakukan evaluasi kembali mengingat seringnya terjadi pelanggaran hukum di lingkup bandara.**