MERAUKE-ARAFURA,- Pemda Merauke mengapresiasi pelatihan guru utama revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu yang dilaksanakan Balai Bahasa Provinsi Papua di Swiss-Belhotel Merauke belum lama ini.
Menurut Wakil Bupati Merauke, H.Riduwan, S.Sos, M.Pd, pelatihan tersebut dapat membangkitkan kembali kesadaran dan pemahaman akan pentingnya melestarikan bahasa daerah. Selain itu pelatihan yang diinisiasi pihak balai ini diharapkan menjadi awal untuk menggaungkan kembali pembelajaran bahasa daerah kepada generasi penerus dan anak didik.
Para sesepuh tanah ini yang masih memahami tentang Bahasa Marind misalnya, dapat melakukan terobosan dengan membuat kamus bahasa daerah dan tata bahasa yang akan menjadi bahan pembelajaran kepada anak didik di sekolah mulai jenjang SD, SMP dan SMA.
“Minimal anak-anak kita harus tahu dan ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk melestarikan bahasa daerah dan budaya. Kita akan merasa berdosa jika generasi kita tidak mengetahui bahasa asalnya sendiri karena bahasa adalah rahmat dari Tuhan,”terang Wabup kepada wartawan usai membuka pelatihan.
Ia menegaskan, bahasa diciptakan oleh Tuhan dimana Tuhan memberikan ilham kepada manusia atau kelompok orang tertentu sehingga terciptalah suatu bahasa yang begitu lengkap dan sempurna sehingga harus dilestarikan.
Bahkan untuk implementasinya di sekolah diharapkan dapat mencakup bahasa berbagai suku yang ada di Merauke mengingat tanah Anim Ha dikenal sebagai Indonesia mini dengan beragam suku bangsa. Tidak hanya menjadi ciri, bahasa daerah juga menjadi identitas dari suku tertentu.
Sementara itu Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Muh.Muis menambahkan bahwa tujuan digelarnya pelatihan adalah untuk pelestarian dan perlindungan bahasa dan sastra daerah khususnya untuk Bahasa Marind dan bahasa daerah lainnya yang ada di Kabupaten Merauke. Melalui pelatihan diharapkan dapat mendorong wilayah-wilayah tertentu untuk memasukkan bahasa daerah ke dalam muatan lokal di sekolah.**