Keerom – Memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, PLN kembali hadirkan listrik untuk masyarakat enam kampung di Kabupaten Keerom, Papua.
Setelah harus merasakan gelap gulita selama 77 tahun, kini masyarakat Kampung Bompai, Kampung Kalimo/Kalimala, Kampung Pund, Kampung Banda, dan Kampung Kalifam yang berada di Distrik Waris serta Kampung Terfones di Distrik Towe menikmati layanan listrik selama 24 jam penuh.
Dihadiri oleh Bupati Keerom, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, serta General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, penyalaan secara simbolis dilaksanakan langsung di Lapangan Arso, Kabupaten Keerom. Tentunya ini menjadi hadiah kemerdekaan untuk masyarakat yang belum merasakan kelistrikan yang layak selama ini.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menyediakan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat khususnya di Papua dan Papua Barat. Ini juga merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
“Selama 77 tahun Indonesia merdeka kami hadir agar bisa berkontribusi untuk menyejahterakan masyarakat, minimal untuk bisa menikmati listrik, bisa untuk belajar dan tentunya untuk menumbuhkan perekonomian,” ujar Andy.
Andy menambahkan, PLN berterima kasih atas dukungan penuh dan kerja sama dari seluruh stakeholder yang ada sehingga PLN dapat melistriki enam kampung tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten Keerom yang telah bersedia membantu biaya penyambungan dan instalasi untuk 474 pelanggan baru di enam kampung ini,” kata Andy.
“Kami juga mohon untuk adanya dukungan dan peran serta pada masyarakat sekitar dalam menjaga keamanan jaringan listrik di sana. Kalo ada pohon-pohon di dekat jaringan, dimohon masyarakat bisa rela untuk dirampal/dipangkas sehingga gangguan penyaluran listrik bisa diminimalisir,” sambungnya.
PLN terus berupaya agar masyarakat di daerah lain yang belum menikmati listrik dapat secepatnya terlistriki. Tak hanya menerangi, meningkatkan keandalan listrik juga menjadi fokus utama dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.(Red)
Kepala Suku Kampung Bompai, Keven Swo menyampaikan bahwa listrik menjadi hal yang ditunggu oleh seluruh masyarakat agar penerangan dapat masuk ke daerahnya. Jika sebelumnya hanya menggunakan obor dan pelita, sejak hari ini masyarakat sudah bisa merasakan terang.
“Tidak adanya listrik membuat kami merasa kesulitan dalam melaksanakan aktivitas. Untuk berdagang dan anak-anak belajar saat malam hari juga tidak bisa. Saya sangat terima kasih kepada PLN karena membuat kampung kami menyala,” ucap Keven.
Sementara itu, Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring mengutarakan rasa gembiranya atas hadiah yang diterima oleh masyarakat Kabupaten Keerom berupa penerangan yang layak. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerja sama dan sinergi antar semua stakeholder untuk membangun Keerom dan Papua.
“Kami segenap jajaran anggota pada kegiatan ini siap mendukung dan membantu kelancaran pemasangan instalasi listrik maupun nanti pemeliharaanya. Ini kontribusi kita kepada negara, kepada Pemerintah Daerah dan di mana kita berada,” ungkapnya.
Disuplai langsung oleh sistem kelistrikan Senggi, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 40 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 1,5 kms dan empat unit gardu distribusi berkapasitas 50 kVA guna melistriki 6 kampung tersebut. Kini, sebanyak 474 pelanggan telah merasakan pelayanan listrik PLN dengan daya 900 VA.
Sementara itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager, mengungkapkan apresiasinya kepada PLN dan seluruh pihak yang telah membantu mewujudkan Keerom menjadi terang. Bekerja sama dengan PLN, pemerintah daerah telah memasang layanan kelistrikan di beberapa kampung.
“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan listrik dengan baik untuk kehidupan dan penerangan. Mudah-mudahan apa yang dikerjakan pemerintah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Saya dukung terus wilayah Keerom harus terang, untuk itu kami juga memohon dukungan masyarakat,” ujar Piter. (Red)