JAYAPURA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua mengelar temu media dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada bidang kesehatan. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kominfo setempat, Selasa (05/07/2022), kepala OPD pada bidang kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Papua, dr. Robby Kayame, Direktur RSUD Jayapura dr. Anton Mote, Direktur RSUD Abepura dr. Dessy Urbinas, Plt Direktur RSJ Abepura, dr. Guy Yana Emma Come, MPH dan Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina, SE., MM, dipandu oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua mendapat kesempatan menyampaikan programnya kerjanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Jery Yudianto di Jayapura, mengatakan kegiatan tersebut merupakan program untuk menyampaikan informasi kinerja pembangunan di Papua secara berkala kepada Publik. “Kegiatan tersebut merupakan sinergitas antar pemerintah dengan para media untuk memberikan informasi dengan narasumber terpercaya,” katanya.
Menurut Jery, pada sesi kali pihaknya mengangkat dari sisi kesehatan di Papua. “Hari kami bicara tentang bidang kesehatan juga dengan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait data capaian ekonomi makro Papua,”katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, dr. Robby Kayame dalam paparanya menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan di Papua saatnya fokus pada pengendalian Covid-19 dan peningkatan cakupan vaksinasi.
Jumlah kasus korona yang dicatat sampai dengan hari menembus angka 48.682, meninggal 580 (1%), sembuh 48.032 (99 %). “Saya apresiasi kinerja dari teman-teman di rumah sakit pemerintah dan swasta yang ada di Papua yang sudah payah dan setia melayani masyarakat,” jelasnya.
Disisi lain, Robby Kayame mengatakan, dinas kesehatan juga fokus untuk menangani penyakit-penyakit lainnya, seperti TBC (Tuberkulosis), HIV/AIDS, gizi buruk dan lainnya. Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Papua akan terus mendorong pelayanan kesehatan di wilayah kabupaten. “Pelayanan kesehatan di wilayah kabupaten sudah terlihat mengalami perbaikan, kita akan memastikan pelayanan kesehatan di kabupaten berjalan sesuai standar,” jelasnya.
Direktur RSUD Abepura dr. Dessy Urbinas, dalam paparannya menyapaikan capaian kinernya selama pemimpin RS milik pemerintah provinsi Papua tersebut.
Dikatakan, pada bulan Maret 2020 RS Abepura menjadi RS rujukan Provinsi Papua untuk Covid-19 dan melayani 100% pasien Covid-19
Dimana, total jumlah pasien 366 orang, sembuh 352 orang, meninggal 14 orang, isolasi mandiri 1.193 orang, dan berhasil menyelesaikan klaim pasien Covid-19 secara baik dan tuntas ke Kementerian Kesehatan.
Dana tersebut, katanya, menjadi sumber pendapatan RSUD Abepura untuk menunjang keberlangsungan pelayanan di tahun 2022.
Selain itu, RS Abepura pada tahun 2020 mendapat nilai 87% hasil survey kepuasaan pasien terhadap pelayanan RSUD Abepura dari BPJS Kesehatan serta persiapan RSUD Abepura untuk BLUD dengan sosialisasi ke setiap profesi untuk mengubah mindset dan budaya kerja terkait kendali mutu dan kendali biaya serta efisiensi dan efektifitas kerja.
dr. Dessy Urbinas menambahkan, pada thun 2021, pasien Covid-19 yang dilayani sebanyak 460 orang, sembuh 415 orang, meninggal 55 orang dan berhasil menyelesaikan klaim pasien Covid-19 secara baik dan tuntas ke Kementerian Kesehatan. Dana tersebut menjadi sumber pendapatan RSUD Abepura untuk menunjang keberlangsungan pelayanan di tahun 2022.
Sementara jumlah warga dan tenaga kesehatan yang divaksinasi Covid 19 di RSUD Abepura lebih dari 6.843 orang yang divaksin. Terdiri dari tenaga kesehatan dari RSUD Abepura dan warga masyarakat termasuk lansia dan anak.
Lanjutnya, RS Abepura juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR melakukan renovasi 2 ruangan untuk dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang rawat Covid-19 sesuai Standar Nasional yang dengan ruangan bertekanan negatif, pintu interlock dengan berkapasitas 36 tempat tidur. Serta mendapat bantuan hibah alat kedaruratan dari Kemenkes RI berupa 12 TT, 6 unit Ventilator, 12 unit bed side monitor, 12 unit Syringe pump, 12 unit infuse pump, 3 unit EKG.
Di tahun 2022, kata dr. Dessy Urbinas, dengan keterbatasan anggaran daerah, pelayanan RSUD Abepura masih berjalan baik dan lancar antara lain dan mampu mempekerjakan tenaga magang sukarela 130 orang serta masih mempekerjakan tenaga Cleaning Service, mengontrak security dengan sumber dana BLUD sehingga pelayanan RSUD Abepura kepada masyarakat masih berjalan baik.
Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura dr. Anton Mote mengatakan, Kondisi masyarakat Papua yang sehat baik fisik maupun mental yang ditunjukkan dengan kesadaran dan kemauan berperilaku hidup sehat serta ditunjang dengan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Oleh karena itu, pemerintah Provinsi Papua sejak dipimpin oleh Bapak Gubernur Lukas Enembe telah merubah wajah RSUD Abepura kearah yang lebih baik. “Pemerintah Provinsi Papua terus memperbaiki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, baik dari sisi pelayanan maupun bangunannya. RSUD Jayapura dulu menjadi salah satu rumah sakit terbaik di kawasan Asia Pasifik, itu yang harus dikembalikan kejayaan masa lalu rumah sakit ini,” tegasnya.
dr. Anton mengatakan Masterplannya RSUD Jayapura sudah ada, tugas pemerintah untuk merealisasikannya. Dimana, pada tahun 2019 sarana dan prasarana yang dengan anggaran APBD Papua sebesar Rp 46.343.103.200,- telah dibangun antara lain, penyusunan Master Plan, Rp. 1.100.000.000,- Penyusunan Dokumen, DELH Rp. 1.500.000.000,- Pemagaran Area Rumah Sakit Rp. 6.000.000.000, Penyelesaian Gedung Critical Center Rp. 30.581.803.200, Pembangunan Unit Bisnis (Kantin) Rp. 7.161.300.000.
Ditahun 2020 sarana dan prasarana yang dibangun dengan dukungan dari pemerintah provinsi Papua sebesar Rp. 81.266.040.000,- antara lain, Pembangunan Gedung Jantung Terpadu Rp.45.239.040.000, pembangunan Gedung Parkir Bertingkat Rp.28.224.000.000, Pembangunan Drop Off IGD PON Rp. 998.000.000, Pembangunan Taman di dalam Rumah Sakit Rp. 1.500.000.000, Renovasi Selasar Rumah Sakit Rp. 1.000.000.000, Pembuatan Talud Rp. 1.615.000.000, Pembangunan TPS Rp. 390.000.000,- Pengembangan dan Penataan Incenerator dan IPAL Rumah Sakit Rp. 1.800.000.000, dan pembangunan Apotek Mitra Rumah Sakit Rp. 500.000.000,-
Tahun 2021 RSUD Jayapura, kata dr. Anton, RSUD Jayapura kembali mendapatkan dukungan anggaran sebesar Rp. 43.270.000. 000, yang diperuntukan untuk pembangunan Gedung Super VIP (1 Lantai) Rp. 35.134.000.000,- Pembangunan Gedung Gudang Rumah Sakit 2 Lantai Rp. 5.019.236.400, Pembuatan Jembatan Penghubung Gedung Jantung dan IRJA Rp. 2.166.763.600, dan Pengerasan Rigid Jalan Halaman Rumah Sakit Rp. 950.000.000.
Sementara anggaran dari pemerintah pusat untuk membantu pembangunan RSUD Jayapura antara lain, Pembangunan Gedung IGD Rp. 22.353.408.000, (DAK tahun 2019), Pengadaaan Alat Kesehatan Rp. 36.966.128.000, (DAK 2020), Pengadaan Alat Kesehatan Rp. 49.824.160.287, (Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara-BA BUN 2020).
Tahun 2021, RSUD Jayapura mendapat bantuan DAK sebesar Rp. 94.611.735.523, yang diperuntuhkan untuk Pembangunan Gedung Rawat Inap (Tropical Disease) 4 Lantai Rp. 73.511.680.000 dan Pengadaan Alat Kesehatan Rp. 21.100.055.523.
“Kami akan berupaya untuk membuat RSUD Jayapura Sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional dalam NKRI di Kawasan Pasifik Selatan, RS ini masih butuh anggaran yang besar, semoga kedepan pemerintah Papua dan pusat terus membantu menyelesaikan pembangunan sesuai dengan masterplan yang ada,” harap dr. Anton.