MERAUKE,- Mendampingi sang suami sebagai Kapolres di tanah Anim Ha, Ny,Ndari Untung Sangaji memiliki cerita sendiri dan kesan yang paling mendalam selama berada di ujung timur Indonesia ini. Sebagai seorang istri polisi, dirinya memiliki kewajiban mendampingi suami dimanapun bertugas.
Sama halnya ketika sang suami bertugas di Aceh Utara, ia dengan setia mendampingi hingga tugas usai. Pernah mendampingi suami di wilayah paling barat hingga ujung timur nusantara, tentunya Ny.Ndari mempunyai banyak kenangan dan kisah menarik.
Apalagi sang suami yang akan segera bergeser dengan jabatan baru di lingkup Polda Papua dikenal sebagai Kapolres dengan berbagai terobosan dan senantiasa dekat dengan masyarakat. AKBP Untung Sangaji sang suami, juga dikenal aktif dengan gagasan home industrinya dan rutin melatih masyarakat lokal agar benar-benar trampil.
Ny. Ndari kerap terlihat bersama suaminya ikut turun ke masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Berbagi kisahnya saat berada di tenda home industri Mapolres, Rabu (29/6), wanita berhijab ini mengungkapkan bahwa tanah Anim Ha telah memberikan kenangan manis dan tidak akan pernah ia lupakan.
Semua hal tentang daerah ini begitu membekas di hatinya, baik masyarakatnya, keindahan alamnya dan yang paling ia salut adalah toleransi antar umat beragama yang begitu kuat dan terjaga hingga saat ini. “Contohnya saja saat perayaan Natal dan Idul Fitri Polres Merauke, jajaran Bhayangkari dan anggota yang muslim maupun non muslim ikut membantu. Termasuk ketika kami menggelar open house di rumah dinas, yang membantu adalah saudara-saudara agama sahabat. Itu yang membuat saya sangat terharu, ternyata kebhinekaan yang ada di daerah ini mampu mempersatukan kita,”terang Ny.Ndari.
Khusus untuk jajaran Bhayangkari yang pernah ia pimpin, dirinya menilai kerja sama dan kekompakan yang ditunjukkan sudah sangat baik sehingga mampu menjalankan roda organisasi dengan optimal. Sedangkan terkait dengan program home industri sang suami, ia tentu saja sangat mendukung bahkan berkolaborasi dengan beberapa program dar Bhayangkari.
Dalam hal ini Bhayangkari juga memiliki program pengembangan UMKM sehingga sangat cocok dipadukan dengan program Kapolres yang juga membina warga untuk trampil menjalankan UMKM. Wanita yang juga memiliki usaha garmen ini mengakui bahwa menggunakan bahan-bahan dari alam bahkan limbah yang tidak terpakai mampu menghasilkan sesuatu dengan nilai jual tinggi.
Ia mencontohkan produk kancing baju dari batok kelapa yang dibuat sang suami sangat laku di pasaran bahkan tidak hanya digunakan sebagai kancing saja tetapi juga aksesoris menarik. Ketika dirinya mengikuti lomba yang diikuti oleh Bhayangkari di lingkup Polda Papua beberapa waktu lalu, ternyata dengan menggunakan aksesoris dan bahan-bahan lokal mampu mengantarkan Bhayangkari Merauke meraih juara pertama.
Saat itu ia mengenakan busana dengan berbagai aksesoris yang menonjolkan kearifan lokal khas Merauke dan siapa sangka, kreatifitas yang dihasilkan pada akhirnya mampu mengantarkannya pada sebuah prestasi yang membanggakan.**